F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (4):

Oleh: Martin Simamora

Apakah Karena Begitu Sukar Memahami “Apakah Dosa itu” dan  Mengerti “Apakah Sebenarnya Yang Dimaksud Dengan Bertentangan Dengan Kehendak Tuhan” Maka Ada Keselamatan Di Luar Kristen? 
(Bagian 4.1 A)



Ini adalah lanjutan dari: “bagian-bagian terdahulu


Terminologi dosa dalam Alkitab adalah terminologi yang luas, didalam konteks-konteks biblikalnya, merujukan bahwa dosa memiliki 3 aspek: ketidakpatuhan pada atau pelanggaran hukum, pelanggaran hubungan antarmanusia, dan pemberontakan melawan Allah, yang merupakan konsep paling dasar. Penyederhanaan terlalu berlebihan berisiko, diantara istilah-istilah Ibrani yang paling umum, “hattat” yang bermakna sebuah standard, target, atau tujuan  yang tak tercapai; “pesa” yang bermakna pelanggaran hubungan antarmanusia atau pemberontakan; “awon” yang bermakna melakukan hal yang bertentangan dengan apa yang benar atau melawan apa yang benar; “segagah” yang mengindikasikan kesalahan atau kekeliruan; “resa” yang bermakna ketidakber-tuhan-an, ketidakadilan, dan kejahatan; dan “amal,” ketika itu merujuk pada dosa, bermakna perilaku yang mendatangkan kerusakan/bahaya atau penindasan. Istilah Yunani yang paling umum adalah “hamartia”, sebuah kata yang kerap dipersonifikasikan dalam Perjanjian Baru, dan mengindikasikan pelanggaran terhadap hukum, orang-orang, atau Tuhan. “Paraptoma” adalah istilah umum lainnya untuk pelanggaran-pelanggaran atau kegagalan-kegagalan untuk mencapai standard. “Adikia” merupakan  makna yang lebih sempit dan kata legal, menggambarkan perbuatan-perbuatan ketidakbenaran dan tidak adil. “Parabasis” mengindikasikan pelanggaran hukum; “asebeia” bermakna ketidakbertuhanan atau ketidakhormatan terhadap Tuhan; “anomia” yang bermakna hidup tanpa pemerintahan hukum. Alkitab secara khusus menyatakan dosa adalah hal negatif. Dosa itu adalah kehidupan tanpa atau tak menuruti hukum, ketidakpatuhan, ketidakhormatan terhadap Tuhan, tidak percaya, keraguan, kegelapan sebagai lawan terhadap terang, sebuah kejatuhan sebagai lawan terhadap berdiri teguh, kelemahan bukan kekuatan. Dosa adalah ketidakbenaran dan ketidakberimanan [ Baker’s Evangelical Dictionary Theology: Sin atau tautan ini].  


Karakteristik-karakteristik demikian dapat dijumpai,misal, dalam Hakim-Hakim 2:10-13, 2 Raja-Raja 21:6, atau sebagaimana nabi Yesaya berkata: “Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit”- Yesaya 5:20. Nabi Amos, terkait dosa, berkata begini:” Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka menjual orang benar karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut; mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara; anak dan ayah pergi menjamah seorang perempuan muda, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku- Amos 2:6-7. Jika dosa adalah ketiadaan mengasihi Tuhan maka  manusia itu juga benci atau tidak mempedulikan terhadap manusia lainnya.


Yesus Kristus melanjutkan pengecaman-pengecaman terhadap dosa ini dengan cara mendalamkan maknanya! [akan disinggung pada bagian 4.1B]. Dikarenakan luasnya makna dosa, sebagaimana telah disajikan di atas, apakah kemudian bermakna ada jalan  keselamatan yang lain, sebagaimana yang diajarkan oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono? Apakah Yesus sendiri kemudian mengajarkan jalan keselamatan yang lain?

0 Peristiwa-Peristiwa Mulia Ketika Sang Mesias Telah Bangkit:

Oleh: Martin Simamora

“Aku” Diantara Kemuliaan  Sorga & Kegelapan Dunia,
Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?
Kisah Mulia Lainnya Setelah Hari Pertama Pada Minggu Itu (7 - Selesai)
[Refleksi]




Momentum terakhir di bumi ini telah benar-benar  menegaskan bahwa Ia telah merombak bait suci Israel tanpa menyisakan sedikitpun relik-relik bernilai suci  pada bait suci itu dalam pandangan mata-Nya [Yohanes 2:19,21 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.".. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.], tetapi telah sama sekali didirikan kembali oleh Allah Sang Pencipta Langit Bumi pada diri Sang Mesias yang telah bangkit dari antara orang mati dengan sebuah kegemilangan yang dibawa didalam genggaman-Nya bahwa di dalam nama-Nya saja berita pertobatan dan pengampunan dosa di sampaikan kepada segala bangsa [Lukas 24:47]. Sebuah cara penggenapan pikiran dan kehendak Allah pada Yohanes 3:16: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal,” menurut Bapa yang mengutus Anak-Nya yang tunggal itu.


Dunia yang dimaksud, bukan  tentang Israel atau sebuah spiritualisme keyahudian atau judaisme. Dia bukanlah konsepsi yang bahkan dapat diperbandingkan dengan religiusitas yang seluhur apapun dalam barometer-barometer batiniah dan bahkan mistisme-mistisme yang apapun juga ada di dunia ini. Ia bukan bertakhta didalam kemuliaan jiwa dan hikmah spititualisme manusia-manusia; Ia bertahkta di dalam  pikiran dan kehendak Allah atas segenap dunia ciptaan-Nya. Sehingga ini: “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah- Yohanes 3:18” bukanlah sabda kuno oleh manusia masa lalu bernama Yesus Kristus.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9