Oleh: Martin Simamora
“Aku”
Diantara Kemuliaan Sorga & Kegelapan
Dunia,
Akankah
Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?
Kisah Mulia Lainnya
Setelah Hari Pertama Pada Minggu Itu (5a)
[Refleksi]
Sekaranglah
saatnya bagi para murid untuk menerima apa yang tak pernah terbayangkan akan mereka jalani, menjadi penjala manusia dan menggembalakan
domba-domba Kristus, sementara Yesus tak lagi bersama atau
beserta dengan mereka sebagaimana sebelumnya. Tak ada sebuah
kesediakalaan pada dasarnya, namun yang ada merupakan baru sama sekali. Permulaan baru telah bertunas dari Sang
Mesias yang telah bangkit dari kematian; permulaan baru telah tumbuh dari tubuh
Sang Mesias yang menuliskan segala penggenapan yang dituliskan dalam
Taurat, Kitab para nabi dan Mazmur (Lukas 24:44) bukan dengan tinta dan di atas
kertas, tetapi dengan tubuh dan darahnya, dituliskan-Nya pada setiap diri rasul-rasul-Nya
dengan tangannya sendiri (tindakan Sang Mesias) sehingga mereka saja menjadi alas-alas
hidup yang di atasnya tertoreh bagaimana
kabar baik keselamatan yang datang dari Allah genap sempurna pada Yesus Sang
Mesias yang telah bangkit dari kematian. Pada diri mereka saja dapat dibaca
atau tersimpan kebenaran pikiran Allah ini. Mereka memberitakannya. Ini bukan keajaiban
dalam alam pikir manusia, tetapi kemuliaan yang tak dapat dibayangkan dalam
benak manusia sebelumnya, bahwa penggenapan pikiran Allah di dunia ini datang dari Anak Manusia yang secara
utuh/sempurna menggenapi segala sesuatu yang
tak dapat dipahami oleh para ahli Taurat, orang-orang Farisi dan para imam
Yahudi. Yesus tidak melakukan sebuah konsili atau sebuah persidangan untuk
melakukan rekonsiliasi antara dirinya dengan pihak pimpinan agama Yahudi terkait
apakah yang telah terjadi dengan Kitab Suci; terkait dengan penantian akbar
akan Mesias yang dijanjikan di dalam Kitab Suci dan telah disampaikan oleh para
nabi kudus Tuhan, tidak! Tetapi Ia Sang Mesias yang telah bangkit dari kematian
sebagaimana yang telah dituliskan Kitab Suci, telah menunjukan penggenapan pikiran
dan kehendak dengan bukan saja
menampilkan dirinya dihadapan mereka, tetapi menyingkapkan apakah yang menjadi
pengertian pada diri Bapa terkait penggenapan janji keselamatan yang dibawa
oleh Mesias-Nya:
Lukas
24:45 Lalu Ia membuka pikiran
mereka, sehingga
mereka mengerti Kitab Suci.
Mengerti
akan apakah?
Refleksi kali ini bersumber dari
momentum Sang Mesias yang telah bangkit itu menunjukan pada pikiran para rasul-Nya, bagaimanakah sesungguhnya
pengertian Allah atas penggenapan pikiran Allah terkait Mesias sebagaimana
dinyatakan kitab suci: