F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Mencari & Menakar Tuhan:

Oleh: Martin Simamora

Tuhan Dalam Dunia Manusia
(Refleksi)

Judul ini bukan hendak mengatakan bahwa Tuhan  itu adalah kreasi pikiran manusia, apalagi ciptaan jiwa manusia yang membutuhkan “Sang Diri” yang melebihi dirinya sehingga dapat menjadi pelabuhan bagi keletihan dan kepenatan jiwa yang menderanya di dalam perjalanan atau pengembaraannya di bumi ini. Tetapi  benar, judul ini hendak menyatakan bahwa manusia memiliki imajinasi-imajinasi dan konseptualisasi-konseptualisasi mengenai siapakah dan bagaimanakah Tuhan seharusnya. Problem dari semua hal terkait Tuhan dalam dunia manusia adalah: tak pernah ada satupun manusia yang berjumpa dengannya sebagaimana menjumpai manusia sehingga dapat bercakap-cakap dan memastikan berbagai hal spekulatif-tak ada yang dapat memastikan bahwa itu adalah kebenaran ultimatnya. Manusia memerlukan manusia yang memang pernah setidak-tidaknya tahu atau mengenal baik SANG DIA itu tanpa sedikit saja kesalahan. Tak mengherankan Tuhan tetap menjadi subyek menarik untuk diperbincangkan dan diperdebatkan, sekalipun seorang itu berhaluan ateis. Oposisionalnya Tuhan terhadap dunia manusia, itu kerap memelikan kreatifitas dan kekayaan jiwa manusia untuk merekonstruksi Tuhan sebagaimana ia ada. Perjanjian Baru memiliki  penyajian oposisional yang menarik terkait “Sang Diri Itu” dalam kreasi pikiran manusia atau konseptualisasi manusia terhadap Tuhan. Perhatikan ini dan juga rangkaian-rangkain yang merajut refleksi kali ini:

Yohanes 8:21-23  Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.

Oposisional yang sedang dibicarakan di sini, bukanlah sebuah tipe yang memiliki prospek untuk berharmoni dalam serangkaian akomodasi-akomodasi kedua belah pihak: bahwa Tuhan belajar memahami dunia manusia dan manusia belajar memahami dunia Tuhan sehingga terciptalah sebuah zona harmoni bagi keduanya. Ini mustahil karena oposisional di sini bukan konseptual tetapi lahir dari sebuah keterpisahan dunia yang mustahil untuk berjumpa dan untuk saling memahami pada kedua belah pihak secara individual: “kamu berasal dari bawah; Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.” Di dunia ada begitu banyak ragam konsep mengenai Tuhan, namun di sorga hanya ada satu konsep mengenai Tuhan:

0 Kasih Yang Kekal & Perkasa:

Oleh: Martin Simamora

Begitu Mencintai Sekalipun Sangat Dibenci Hingga Kesudahan Dunia
(Refleksi)


Membenci adalah kealamian manusia yang tak terduga kedalaman dan keluasannya, bahkan  teramat  kaya, sejatinya. Sebetulnya, sebuah kehinaan yang tak tertanggulangi oleh segenap manusia dihadapan Allah, adalah: tak mampu sama sekali mengasihi sebagaimana manusia itu telah dikasihi! Dan malangnya manusia, itu begitu telanjang dipertontonkan baik dalam perkataan dan perbuatan. Mari kita melihat episode yang mempertontonkan kehinaan manusia yang begitu pekat:

Matius 27:22-25  Kata Pilatus kepada mereka:"Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan!" Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!" Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"

Jika anda membenci seseorang, apakah cukup sukar untuk menemukan perbendaharaan yang begitu kaya untuk apa yang harus dilakukan? Bagaimana jika anda mencintai atau mengasihi seseorang? Pada  episode “Rakyat versus Yesus” sebuah keputusan atas nama darah seseorang yang “kejahatannya tak didapati” telah diputuskan, bukan hanya bagi satu generasi tetapi bagi generasi-generasi yang  bahkan tangannya tak berlumur darah. Perhatikan baik-baik! Ini bukan mengenai darah yang akan membasuh mereka dari segala dosa, apalagi darah Sang Kristus yang mendatangkan pengampunan dan pendamaian. Bukan sama sekali! Tetapi ini lebih sebuah konsekuensi yang begitu diyakini oleh masyarakat Yahudi: “dan itu adalah sebuah gagasan orang-orang Yahudi, bahwa darah orang yang tak bersalah, dan darah dari anak-anak orang yang tak bersalah itu, tidak hanya tersimbah seketika itu juga pada orang-orang yang melakukan, tetapi atas anak-anak mereka hingga kesudahan dunia” (sumber: The Talmud, dalam buku: “Matthew:A Rabbinic Source Commentary And Language Bible”).
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9