“Keselamatan
Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”
Oleh: Martin Simamora
Bacalah
lebih dulu bagian 3Q-1
Didalam semua injil
dan juga pada keseluruhan pengajaran Yesus Kristus yang diteruskan oleh para rasul [Matius 28:20], akan senantiasa
dijumpai perintah-perintah atau instruksi-instruksi yang merupakan sabda Sang
Kristus untuk dilakukan. Untuk ditaati dan dilakukan oleh siapa? Hanya oleh
mereka yang memiliki relasi. Penekanan
ini penting, sepenting bagaimana Yesus sendiri senantiasa melandaskan setiap
perintah-perintah-Nya pada sebuah fondasi tunggal yang dibangun-Nya sendiri:
Dirinya sendiri. Mengapa demikian? Pertama-tama dan satu-satunya: karena Yesus
sendiri menyatakan bahwa di luar dirinya tak ada apapun yang dapat diperbuat
oleh seorang manusia sekalipun mengaku murid Kristus [Yohanes 15:5,8].
Jadi, kita,segera,
akan melihat bahwa setiap orang yang mengikut Yesus sudah sepatutnya
mengarahkan telinga dan perbuatannya kepada apa yang dikehendaki Kristus, di
dalam setiap perintahnya pasti berdiam kehendak Bapa[Yohanes
12:49-50]. Saat pendeta Dr. Erastus Sabdono mengutip Yohanes
14:15,21,23,24 yang diperlakukan sebagai sebuah usaha manusia beriman untuk berkenan pada
kekuatannya sendiri dan mengisolasi
berusaha berkenan sebagai tanpa keterhubungan dengan Kristus
sehingga menjadi dasar bagi yang tak
beriman kepada Kristus dapat masuk ke dalam kekekalan hidup [bukan
penghukuman]: “Walaupun mereka tidak menerima Yesus tetapi memperlakukan
sesamanya secara benar. Mereka akan diperkenan masuk dunia yang akan datang.”
Apakah Yesus pada
Yohanes 14:15,21,23,24 memang mengajarkan sebagaimana pendeta Dr. Erastus
Sabdono imani dan ajarkan?