Mulai Dengan Badai
Hingga Menginjili Para Filsuf
Oleh:Martin Simamora
Injil harus disampaikan kepada segala mahkluk atau segenap manusia! Jadi tak peduli apakah itu orang biasa atau luar biasa; apakah itu orang yang dimuliakan atau belaka jelata yang begitu bau busuk karena mandi dengan sabun adalah sebuah kemewahan hidup. Dan injil harus disampaikan dan diberitakan sebagaimana apa adanya. Beritanya harus sama, entah kepada orang biasa atau orang mulia; orang dengan intelektual pada umumnya, atau kepada para pemikir yang luar biasa cerdas, para filsuf.
Bagaimana dengan gereja
masa kini dan orang-orang Kristen masa kini? Orang –orang Kristen masa kini
pada era lampau [ apa yang saya maksudkan Kristen masa kini, adalah era orang-orang Kristen yang tak lagi
berjumpa dengan Yesus semasa di bumi, seperti saya dan anda], tetap diperintahkan untuk memberitakan injil kepada
semua mahluk. Seorang malaikat dari sorga menegaskan agar
proklamasi salib Kristus harus bergerak menjangkau orang banyak sebagai
sebuah misi sorgawi:
Kisah
Para Rasul 5:19-20 Tetapi waktu malam seorang
malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar,
katanya: Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.
[firman
hidup: Yohanes 1:1,4,14]
Pemberitaan Injil
adalah amanat agung yang bukan hanya sekedar perintah tanpa kuasa penuh kedaulatan
dan kuasa penuh otoritas atas segala kuasa ancaman atau penghalang apapun juga. Apapun yang berupaya
menjegal amanat agung ini, akan berhadapan dengan kehendak Allah: