F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3E)


“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”

Oleh: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu bagian 3D

Paragraf 10 pun demikian, sebuah tindakan represif yang begitu tajam, tepat pada sabda Yesus sendiri, terkait apa yang dimaksud-Nya sebagai “selamat di dalam Yesus.” Beginilah pendeta Dr. Erastus Sabdono melakukan  tindakan represif  tersebut, sebagaimana pernyataannya berikut ini:
Perbedaan tersebut diatas dijadikan ukuran keselamatan. Mereka yang merasa sudah menjadi umat pilihan ini berkeyakinan bahwa dirinya pasti diselamatkan, terhindar dari api kekal. Padahal. keselamatan bukanlah hanya terhindar dari api kekal dan diperkenankan masuk Sorga tetapi proses menjadi manusia seperti rancangan Allah semula. Terhindar dari api kekal dan diperkenan masuk Kerajaan Sorga bisa terwujud dalam kehidupan seseorang bila sudah memasuki proses keselamatan, yaitu menjadi manusia seperti rancangan Allah semula. Tanpa proses dikembalikan kepada rancangan Allah semula sudah bisa dipastikan tidak masuk dalam Kerajaan Sorga atau menjadi anggota Kerajaan. Mereka tidak bisa dikategorikan sebagai menerima Yesus.

Perihal ini,  juga telah saya sentuh sejak bagian pertama tinjauan ini pada “tinjauan bagian1C”. Benarkan Yesus menyatakan bahwa: a. keselamatan bukan hanya terhindar dari api kekal dan diperkenan masuk ke sorga, tetapi proses menjadi manusia seperti rancangan Allah semula; b. Terhindar dari api kekal dan diperkenan masuk bergantung pada memasuki proses keselamatan. Penekanan  pengajaran pendeta Dr. Erastus Sabdono: proses dikembalikan pada rancangan  Allah semula. Tanpa ini, maka dipastikan tidak masuk dalam kerajaan Sorga atau menjadi anggota Kerajaan. Bukan Yesus dan karyanya, namun manusia yang masuk ke dalam proses dikembalikan pada rancangan Allah semula, adalah sentral keselamatan kekal - pemasti untuk masuk ke dalam kerajaan sorga.

Benarkah Alkitab mengajarkan hal ini? Ataukah, ini,  pendeta Erastus sedang mengoreksi Yesus Kristus dan pengajaran para rasul sebagaimana epistel-epistel menyatakannya, bagaikan Yesus yang berkata “ tetapi Aku berkata kepadamu” kala Ia mengoreksi dan memulihkan kebenaran yang terkandung di dalam Taurat [ Tinjauan bagian 1A]?

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3D)


“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”

Oleh: Martin Simamora
Memancing kepiting di Laut Bering yang sedang dilandai badai - Hak Cipta: Karen Ducey Multimedia
Bacalah lebih dulu bagian 3C

Jika anda mengikuti rangkaian tinjauan ini, maka salah satu penyimpangan menyolok yang dilakukan pendeta Dr.Erastus Sabdono, adalah: melakukan pengisolasian  kata atau bagian dari sebuah ayat  dari keseluruhan kalimat dan atau ayat, termasuk mengisolasinya dari bangun perikop, kitab, Injil atau Epistel, dan keseluruhan Alkitab itu sendiri. Mengisolasinya dan kemudian menariknya keluar hingga benar-benar terlepas dari historis keberadaan bagian itu pada asal-usul yang menjiwai atau yang membangunkan kebenaran pada teks-teks tersebut, untuk kemudian diberikan kehistorisan baru yang teramat asing, sehingga pada akhirnya membungkam kehistorisan gagasan yang hendak dibunyikan pada aslinya sebagaimana maksud penulis asli. Inilah yang saya maksudkan, bahwa pendeta Dr. Erastus Sabdono bertindak represif terhadap teks-teks yang memang tak berdaya dan tak dapat memprotes kala  ia diperlakukan demikian. Misalkan saja, pada contoh kasus ini :

Kelompok ketiga ini tidak membenci terhadap Anak Allah tetapi juga tidak mengasihi. Mereka hanya menghormati Tuhan Yesus dan Injilnya beserta dengan Pengikut-Nya pada batas toleransi beragama. Berkenaan dengan kelompok orang seperti ini Tuhan Yesus menyatakan: “… sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu” (Luk 9:50)

Sebagaimana yang dapat anda baca pada paragraf 6 dalam “Keselamatan Di Luar Kristen – 03, By Dr.Erastus Sabdono.” Bagaimana bisa Lukas 9:50  yang merupakan perstiwa eksorsis atau pengusiran setan dari dalam diri manusia, digunakan untuk mendukung pengajarannya bahwa ada “kelompok ketiga?” Sementara Yesus sendiri senantiasa mengaitkan pengusiran Setan dengan kuasa pengutusan yang berasal dari dirinya dan keberimanan dengan dirinya, tak ada Setan yang dapat takluk pada diri seorang manusia  hanya sekedar mengucapkan namanya, sebab mengusir setan bukan dengan mengucapkan MANTERA nama Yesus. Mengusir setan demi nama Yesus tanpa relasi iman pada dirinya, sama dengan menyatakan bahwa semua orang cukup menghapal nama Yesus bagaikan mantera.” Saya tak akan mengulas ini, sebab tepat pada Lukas 9:50 saya sudah menjawabnya pada “ Tinjauan Bagian 2M.”

Pada kesempatan ini, saya akan memperlihatkan bagaimana model represif digunakan oleh Pendeta Dr. Erastus Sabdono dalam spektrum yang lebih luas.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9