F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (2N)



“Tidak Ada Keselamatan Di Luar Kristus Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Agama Kristen”

Oleh: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu bagian 2M


Paragraf 11 ini, secara sederhana dan tegas saya katakan sebagai pemberitaan Injil palsu. Tak ada kata  yang lebih tepat untuk menggambarkannya:
Pertanyaan yang bisa muncul adalah: apakah kematian Tuhan Yesus juga berlaku bagi orang yang tidak menerima-Nya. Jawabnya ialah ya. Sebab manusia ada dalam kungkungan dosa di luar tanggung jawabnya (Adam dan Hawa lah penyebabnya). Manusia telah terlahir sebagai orang berdosa. Sekarang melalui korban Tuhan Yesus mereka mendapat kesempatan untuk masuk dunia yang akan datang. Dengan pengorbanan Tuhan Yesus tersebut maka penghakiman bisa digelar.

Apakah dasar  untuk mengatakan bahwa ini adalah pemberitaan Injil Palsu? Karena pendeta Dr. Erastus Sabdono, dapat dikatakan telah mencatut nama dan karya Yesus Kristus dalam pengajarannya yang sama sekali tidak diajarkan oleh Kristus dan para rasulnya, maka mutlak untuk memeriksanya, apakah Kristus berkata bahwa yang tidak menerimanya atau menolaknya atau tak mau beriman sebagaimana dikehendaknya, karya keselamatannya [kematiannya] berlaku bagi yang tidak menerimanya? Apakah benar  masih ada peluang atau kesempatan untuk masuk ke dunia yang akan datang, bagi mereka yang tak beriman karena Yesus sudah mati bagi dunia, dan karena yang tak beriman itu berdosa karena dalam kungkungan dosa diluar tanggung jawabnya?Adakah Alkitab berkata demikian?

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (2M)


“Tidak Ada Keselamatan Di Luar Kristus Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Agama Kristen”
Oleh: Martin Simamora


Bacalah  lebuh dulu bagian 2L

Paragraf ini  secara umum sudah saya sanggah dan jawab, baik pada bagian 1 dan bagian 2 sebelumnya, sehingga  pada paragraf 10 ini, fokus  ditujukan pada bagian yang saya berikan penekanan dengan huruf tebal dan miring:
Itulah sebabnya dalam Alkitab berulang-ulang ditulis bahwa semua orang akan dihakimi menurut perbuatannya, bukan menurut imannya. Orang beriman pasti selamat, tidak ada lagi penghakiman atasnya, tetapi orang yang menolak Injil secara terang-terangan dan sengaja memiliki reaksi menentang Injil walau sudah mendengar Injil, pasti binasa, sebaik apapun orang itu. Mereka yang menolak Kristus sudah dibawah hukuman (Yoh 3:16-18). Dalam kenyataan hidup ini ada pula orang-orang yang tidak menolak tetapi juga tidak menerima. Untuk mereka Tuhan Yesus berkata: “Siapa yang tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu (Luk 9:50).  Mereka akan dihakimi menurut perbuatannya.”

Apakah Yesus memang sedang membicarakan keberadaan orang-orang tidak menerima [atau tidak beriman pada Yesus] sekaligus tidak menolak, kala ia menjawab Yohanes pada Lukas 9:50? Pendeta Erastus Sabdono, berupaya membangun pembedaan derajat atau  jalan keselamatan lain, bagi golongan manusia ini, dengan  kelompok lainnya, yaitu mereka yang menolak Injil secara terang-terangan dan sengaja memiliki reaksi menentang Injil, walau sudah mendengar. Kelompok yang belakangan dinyatakannya pasti binasa, sementara kelompok yang pertama akan dihakimi menurut perbuatan, artinya masih memiliki peluang untuk tidak binasa. Pendeta Erastus menggunakan Lukas 9:50 sebagai landasan pandangannya ini, yaitu ada keselamatan cara lain, selain harus beriman kepada Yesus Kristus.

Tetapi, pertanyaan  yang sangat mendasar:  apakah Lukas 9:50 sedang membicarakan orang-orang yang  tidak  menolak dan tidak menerima kebenaran keselamatan hanya di dalam Kristus? Apakah konteks ayat tersebut mendukung pengajaran pendeta Erastus?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9