“Tidak
Ada Keselamatan Di Luar Kristus Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Agama Kristen”
Oleh: Martin Simamora
Bacalah lebuh dulu bagian 2L
Paragraf ini
secara umum sudah saya sanggah dan jawab, baik pada bagian 1 dan bagian
2 sebelumnya, sehingga pada paragraf 10
ini, fokus ditujukan pada bagian yang
saya berikan penekanan dengan huruf tebal dan miring:
Itulah
sebabnya dalam Alkitab berulang-ulang ditulis bahwa semua orang akan dihakimi
menurut perbuatannya, bukan menurut imannya. Orang beriman pasti selamat, tidak
ada lagi penghakiman atasnya, tetapi orang yang menolak Injil secara
terang-terangan dan sengaja memiliki reaksi menentang Injil walau sudah
mendengar Injil, pasti binasa, sebaik apapun orang itu. Mereka yang menolak
Kristus sudah dibawah hukuman (Yoh 3:16-18). Dalam kenyataan hidup ini ada
pula orang-orang yang tidak menolak tetapi juga tidak menerima. Untuk
mereka Tuhan Yesus berkata: “Siapa yang tidak melawan kamu, ia ada di pihak
kamu (Luk 9:50). Mereka akan
dihakimi menurut perbuatannya.”
Apakah Yesus memang sedang
membicarakan keberadaan orang-orang tidak menerima [atau
tidak beriman pada Yesus] sekaligus tidak menolak, kala ia menjawab Yohanes pada Lukas 9:50? Pendeta
Erastus Sabdono, berupaya membangun pembedaan derajat atau jalan keselamatan lain, bagi golongan
manusia ini, dengan kelompok lainnya, yaitu mereka yang menolak Injil secara terang-terangan
dan sengaja memiliki reaksi menentang Injil, walau sudah mendengar. Kelompok
yang belakangan dinyatakannya pasti binasa, sementara kelompok yang pertama akan dihakimi menurut perbuatan, artinya masih memiliki peluang untuk
tidak binasa. Pendeta Erastus menggunakan Lukas 9:50 sebagai landasan
pandangannya ini, yaitu ada keselamatan cara lain, selain harus beriman kepada Yesus Kristus.
Tetapi,
pertanyaan yang sangat mendasar: apakah
Lukas 9:50 sedang membicarakan orang-orang yang tidak
menolak dan tidak menerima kebenaran keselamatan hanya di dalam Kristus?
Apakah konteks ayat tersebut mendukung pengajaran pendeta Erastus?