“Tidak
Ada Keselamatan Di Luar Kristus Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Agama Kristen”
Oleh: Martin Simamora
Bacalah
lebih dulu bagian 2K
Ketika pendeta Dr.
Erastus Sabdono menyatakan:
Orang
yang tidak mendengar Injil yaitu
mereka yang hidup sebelum zaman anugerah, maupun mereka yang hidup di zaman
anugerah tetapi tidak tersentuh oleh
berita Injil akan dihakimi menurut perbuatannya.
Mengapa hal ini terjadi, sebab Tuhan Yesus mati untuk semua manusia, sejak
zaman Adam sampai manusia terakhir. Itulah sebabnya Yohanes Pembaptis berkata: Inilah Anak Domba Allah yang mengangkut dosa dunia. Jadi ada
keselamatan di luar orang Kristen, dalam ukuran masuk kehidupan
yang akan datang, tetapi tidak ada keselamatan di luar Kristus. Sebab
Yesus mati untuk semua orang.
sebagaimana pada
paragraf 9 dalam “Keselamatan Di Luar Kristen -2”, maka pertanyaannya, apakah dasar baginya untuk menautkan Yohanes 1:29 dengan “orang-orang yang tak mendengarkan
Injil” sebagai mempunyai keselamatan.
Hal terutama yang dilakukan olehnya,
mengaplikasikan “Anak Domba” yang dikurbankan sebagai untuk semua, mengabaikan
konteks keimamatan yang hanya berlangsung bagi orang-orang beriman atau umat dengan Allah-nya. Berbicara
Yesus adalah Anak Domba, pasti harus dipahami dalam kebenaran-kebenaran
penyelenggaraan kurban-kurban penghapus dosa, hal yang sudah saya jelaskan pada 2 bagian [bagian 2J dan bagian 2K] sebelumnya. Sejak tinjauan
bagian 1, saya sudah menunjukan bahwa penghakiman menurut perbuatan adalah sebuah
kebenaran yang dapat ditemukan dalam kitab suci, namun sama sekali tidak menunjukan adanya jalan keselamatan di luar Kristen
dan di luar Kristus [baca: bagian1B, bagian1D, bagian1G, bagian1i, bagian1J, bagian1L, bagian1M]. Juga, saya sudah tunjukan bahwa Kristus
adalah sentral utama dari semua yang dituliskan oleh para nabi sebagai hal yang diimani dan dinantikan.
Mereka menantikan sang Mesias yang akan membebaskan dan menyelamatkan mereka.
Perimanan semacam ini, pada Perjanjian Lama, juga merupakan hal
yang ditunjukan oleh Perjanjian Baru,
bahkan oleh Kristus sendiri.
Saya juga sudah
menunjukan, pada permulaan-permulaan bagian 2 [misal, bacalah bagian 2B], bahwa baik agama Kristen dan Kristus berbicara satu suara dalam membicarakan keselamatan, tak ada sebuah persimpangan sama sekali.
Para tokoh utama pendiri agama Kristen, sebagaimana telah dicatat dalam Kisah
Para Rasul, dan juga surat-surat para rasul kepada jemaat-jemaat Tuhan juga
teguh menyatakan tak ada keselamatan di luar Kristus dan di luar agama Kristen.