Oleh: Martin Simamora
Bacalah
lebih dulu bagian 1J
Paragaraf
sebelas ditutup dengan pernyataan yang ditautkan dengan Filipi 2:5-13, namun juga, sebagaimana dengan
Matius 7: 21-23, telah diseret untuk menopang pandangan dan pengajarannya: keselamatan adalah hal yang harus
diperjuangkan oleh setiap orang percaya, bukan atau tidak boleh dipandang
sebagai keadaan yang telah dimiliki sekarang hingga kesudahan karena
anugerah-Nya yang setia. Saya telah
menunjukan bagaimana pandangan ini
telah dibangun berdasarkan Lukas
13:23-24, teks Injil yang tidak sama sekali mengkomunikasikan pandangan pendeta
Erastus Sabdono tersebut. Sebagai catatan, porsi terbatas Filipi 2:5-8, yang pada paragraf 10
telah muncul dalam bentuk gagasan
pengajarannya, telah saya tunjukan tidak mendukung sama sekali pandangannya tersebut, pembengkokan tak
terhindarkan telah terjadi, sebagaimana dapat anda baca pada bagian 1G.
Sekarang mari membaca
bagian paragraf sebelas yang saya maksudkan, dan teks epistel Filipi 2:5-13.
Bagian
penutup pada paragraf sebelas:
Oleh sebab itu hendaknya kita
tidak menganggap murah keselamatan dalam Yesus Kristus. Ada harga yang harus dibayar untuk
mengalami dan memiliki keselamatan dalam Yesus Kristus tersebut,
yaitu meninggalkan pola hidup manusia pada umumnya untuk mengenakan hidup baru
seperti kehidupan yang dikenakan Tuhan Yesus Kristus. Inilah yang disebut
mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (Fil 2:5-13).
Filipi
2:5-13
(5)
Hendaklah
kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam Kristus Yesus,(6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,(7) melainkan
telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia.(8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.(9)
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama
di atas segala nama,(10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada
di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,(11) dan
segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan
Allah, Bapa!(12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih,
kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut
dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula
sekarang waktu aku tidak hadir,(13) karena Allahlah yang
mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Saya
akan memulai dengan mengulas Filipi 2:5-13, teks epistel yang digunakan oleh
pendeta Erastus Sabdono untuk membasiskan pandangannya pada bagian paragraf
sebelas tersebut.