Oleh: Martin Simamora
Bacalah
lebih dulu bagian 1G
Sekarang, saya akan
meninjau penutup pada paragraf 10, yaitu:
“Proses ini tidak akan dialami
oleh mereka yang tidak memiliki keselamatan dalam Yesus Kristus. Proses ini
hanya terjadi atas mereka yang mengenal, percaya dan mengasihi Tuhan Yesus (Rom
8:28).” Kala “proses ini” adalah “keharusan orang-orang Kristen untuk
berjuang keras melalui pintu yang sesak” berdasarkan Lukas 13:23-24, maka sudah
jelas,sebagaimana yang telah saya paparkan pada bagian 1F dan 1G, Lukas
13:23-24 itu sendiri, bukanlah sebuah perintah terkait bagaimana keselamatan harus terjadi pada
orang percaya. Bahkan saya sudah menunjukan juga, bahwa tuan rumah, sama sekali tidak
memperhitungkan perjuangan keras itu, sebaliknya apakah tuan rumah mengenal
setiap orang itu (Lukas 13:25-27), dan
bukankah tuan rumah, tak peduli seberapa gigihnya mereka berjuang melalui jalan
sesak itu, menyebut mereka pelaku-pelaku kejahatan (Lukas 13:27) karena tuan
rumah tidak mengenali mereka?! Tak dikenali oleh tuan rumah telah mendefinisikan
kemana ujung kehidupan mereka (Lukas 13:28). Sungguh berbeda ketika Yesus juga
menyebutkan satu-satunya JALAN yang harus dituju, namun bukan dengan perjuangan
keras, namun percaya.
Sehingga menyatakan “Proses ini hanya terjadi atas mereka yang
mengenal, percaya dan mengasihi Tuhan Yesus ( dengan
menautkan Rom 8:28),” merupakan
hal yang sangat salah, oleh sebab
dua hal pokok: a.proses
berjuang melalui jalan sesak untuk menuju keselamatan sebagaimana Lukas
13:23-24, sama sekali tidak berujung
ke keselamatan, dan b. bukan saja,
bukan untuk orang percaya, namun, juga
bukan merupakan cara atau metoda
keselamatan bagi yang tak percaya agar selamat, sebab memang tidak menghasilkan keselamatan (sebab Lukas 13:25-28
menunjukan hanya yang dikenal tuan rumah yang selamat, tak ada hubungan sama
sekali dengan seberapa keras dan gigihnya perjuangan itu dilakukan).