F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 MATIUS 1:18-25





Sabtu, tgl 20 Desember 2014, pk 18.00

Pdt. Budi Asali, M. Div.


Mat 1:18-25 - “(18) Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibuNya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. (19) Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. (20) Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: ‘Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. (21) Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka.’ (22) Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: (23) ‘Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel’ - yang berarti: Allah menyertai kita. (24) Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, (25) tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.”.

I) Tujuan kedatangan Yesus ke dalam dunia.

Sebetulnya ada banyak tujuan dari kedatangan Yesus, seperti:

1)   Memberitakan Injil (Mark 1:38).
Mark 1:38 - “JawabNya: ‘Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.’”.


2)   Memberi kesaksian tentang kebenaran (Yoh 18:37).
Yoh 18:37 - “Maka kata Pilatus kepadaNya: ‘Jadi Engkau adalah raja?’ Jawab Yesus: ‘Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu.’”.

0 Apakah Yesus Tak Lagi “Semelekat” Atau Sesatu Dengan Allah, Sebagaimana Roh Kudus? (1)



Oleh: Martin Simamora

"ilustrasi=Broken Chain, pixshark.com"

Bacalah lebih dulu: “Apakah Kuasa Kebangkitan Yesus....

Yesus adalah pribadi terpenting  dan jantung jiwa iman Kristen, tanpa Kristus maka Kristen tidak memiliki detak kehidupannya dan tidak memiliki sentral kehidupannya. Tanpa Kristus tidak ada kehidupan di dalam Kristen, sebab tak ada apapun yang dapat disebut sebagai pengharapan apabila terlepas darinya. Dan ketika saya mengatakan demikian maka Yesus menjadi dipertanyakan, SIAPAKAH dia? Saya menuliskan “dia” dan bukan “Dia” atau “DIA”, untuk menunjukan bahwa memang ketika Sang Firman menjadi manusia maka segala kemuliaan sorganya menjadi tersembunyikan didalam tubuh dagingnya. Juga memang kebanyakan orang memandang Yesus, akan sangat sukar untuk dipandang melampaui kemanusiaannya, jika dilakukan melampaui kemanusiaanya akan menimbulkan konflik tajam sebagaimana telah terjadi pada eranya (saya akan coba perlihatkan hal ini pada bagian ke dua). Bahkan tak peduli oleh orang-orang Kristen sendiri, sehingga tak aneh, lahir berbagai pengajaran yang begitu tajamnya menekankan kemanusiaannya sehingga terlepas dari siapakah dia pada sejatinya. Akibatnya, tak mengherankan jika ada pengajaran bahwa Yesus perlu membuktikan kesalehannya atau kelulusannya agar layak dibangkitkan, menyatakan bahwa ada atau telah terjadi keterputusan atau keberpisahan kesatuan antara Yesus dengan Bapa dalam kesatuan relasinya atau “kelekatannya”,  tak sebagaimana saat  Dia sebelumnya adalah pada mulanya Firman yang bersama-sama dengan Allah.  

Hendak menyatakan bahwa: 

(1) inkarnasi  Firman menjadi manusia telah mengakibatkan sebuah kemerosotan  yang mengakibatkan Yesus/Firman Yang Telah Berinkarnasi, oleh kemanusiaannya telah mereduksikan keilahiannya sebagaimana Dia sebelumnya kala bersama Allah; Inkarnasi Firman menjadi manusia telah dinilai mengakibatkan keberpisahan pada kesatuan Yesus dengan Allah yang mengakibatkan kedaulatan Kristus menjadi independen terhadap Allah atau memiliki kehendak bebas yang dapat mematuhi atau menolak apapun kehendak atau perintah Allah;

(2)Mengakibatkan lahir pandangan bahwa Yesus tidak melekat pada Bapa sebagaimana Roh Kudus, bahwa Dia seperti halnya lusifer dan manusia telah diberi roh, mengatakan secara tak langsung Yesus adalah ciptaan dan independen/BERDIRI SENDIRI terhadap Allah. Dikontinuitas, keterputusan dan keterpisahaan pada kesatuan ketika diterapkan pada Firman yang telah berinkarnasi, melahirkan sebuah kekacauan yang tak main-main, sebab secara frontal berlawanan dengan kesaksian Yesus sendiri. Apakah Yesus berdaulat dalam makna seperti halnya manusia-manusia yang memiliki kehendak bebas atau BERDIRI SENDIRI, bahkan terhadap Allah? Tulisan ini diinspirasi oleh  RH Truth yang mengemukakan pandangan semacam ini.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9