F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Kemerdekaan Orang Kristen Di Dalam Kristus (9)



Oleh: Martin Simamora 

Kemerdekaan Orang Kristen Di Dalam Kristus (9)

Bacalah lebih dahulu bagian 8

Yesus adalah sang Pembebas, ini bukan sebuah jargon semata atau sebuah nubuat atau pernyataan ilahi omong kosong. Bahkan ketika kita telah menautkan  Pembebasan oleh Dia, dengan hukuman mati yang dilahirkan dari ketakberdayaan manusia untuk memenuhi  tuntutan hukum Taurat, seperti telah terjadi pada perempuan berzinah, maka dalam hal ini telah sekaligus menyatakan bahwa dia adalah Sang Penghapus dosa (Yohanes 1:29).


Semacam ini, telah menempatkan Yesus  bukan hanya hukum itu sendiri, namun perkataan dan tindakan hukumnya telah menahtahkan dirinya pada puncak tubuh hukum Taurat itu sendiri, dia sang mahkotanya yang telah datang.  Dia bukan sekedar pengampun namun sebuah penghapus hukuman mati yang menghasilkan kemerdekaan yang memerdekakan terpidana mati dari ketentuan membayar  atau menyediakan tebusan agar terlepas dari “kurungan penghukuman.” 


Dia memberikan pengampunan yang menghapuskan jejak-jejak pelanggaran dalam sebuah cara yang teramat “superlatif” sampai-sampai para ahli Taurat bukan hanya harus undur diri namun harus melepaskan juga  perempuan tersebut dari hukuman yang harus ditimpakan. Antara Yesus dan para ahli Taurat telah mencapai sebuah konsensus walau dalam sebuah relasi yang superior, menindas kebijakan-kebijakan para hakim ahli Taurat dan yang palunya telah diambil secara paksa oleh Sang Mahkota Hukum Taurat.

Perkataan Yesus  atau vonis bebasnya seketika itu juga sudah menghapuskan dosa dan melenyapkan penghukuman yang  harus ditimpakan, dan telah melahirkan sebuah putusan hukum baru yang mengatasi hukum lama dan melenyapkan konsekuensi-konsekuensinya. Saat vonisnya melepaskan konsekuensi-konsekuensinya, itu tak menjadikan hukum baru ini menjadi kehilangan kemuliaan moralitasnya, malah semakin cemerlang berkemilau saat dia berkata “jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang.” Sebuah perkataan yang berkuasa penuh, sama penuhnya dengan perkataannya "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?- Yohanes 8:10"

0 Kemerdekaan Orang Kristen Di Dalam Kristus (8)



Oleh: Martin Simamora


Kemerdekaan Orang Kristen Di Dalam Kristus(8)


Lukas 1:20- ilustrasi: tanais.info
Bacalah lebih dulu bagian 7

Kita telah melihat apakah yang memenjara semua manusia dan siapakah Yesus sehingga dia telah dikenali oleh nabiah Hanna sebagai Sang Pembebas (Lukas 2:38), dikenali oleh Elisabet sebagai dia  Sang Penguasa Absolut atas segala ciptaan (Lukas 1:43), dan Yohanes Pembaptis menyebutnya sebagai Anak domba Allah (Yohanes 1:29). Dan ketika Yohanes Pembaptis menyebut Yesus sebagai Anak domba Allah maka sebetulnya itu melampaui apapun yang dapat dibayangkan, sebab dibalik sebutan semacam itu, sedang diindikasikan bahwa apa yang akan dilakukan oleh Yesus adalah sebuah tindakan yang sama sekali belum pernah ada satu manusiapun pernah dan memiliki kapasitas untuk melakukannya! Sebuah tindakan yang tak mudah bahkan akan dikatakan sebagai mustahil untuk dapat dilakukan oleh seorang  Mesias, Rabbi, Pemimpin, atau bahkan Pembebas sebagaimana dipahami oleh bangsa Yahudi [jika anda membaca saja Lukas 1:70-74 dan kemudian membandingkan dengan  Yohanes 1:29 serta Sang Surya Pagi yang justru harus berakhir sebagai kurban, maka ini adalah sebuah realita terkeras untuk dapat dikunyah oleh bangsa Yahudi terkait Mesias yang dinantikan- kita akan meninjau ini pada bagian-bagian mendatang].


Yohanes Pembaptis sebetulnya telah mengumandangkan bahwa Sang Rabbi Sang Messias Sang Pembebas Sang Terang Dunia, bukan hanya sepenuhnya manusia namun sekaligus didalam kesepenuhannya sebagai manusia, dia juga sepenuhnya  ilahi. Dan itu sukar untuk dibuktikan dihadapan manusia, apalagi saat Sang Kristus datang kepada Yohanes Pembaptis. Perhatikan apa yang dikumandangkan oleh Yohanes Pembaptis mengenai Sang Rabbi ini:
Yohanes 1:15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." 


Kita tahu sekali bahwa Yohanes Pembaptis selagi di dalam kandungan telah melonjak kegirangan saat berjumpa dengan bayi (Yesus) yang bahkan masih didalam kandungan! Ya... saat  Maria mengunjungi Elisabet (Lukas 1:41). Jelas sekali, ketika Yohanes Pembaptis berkata “Dia telah ada sebelum akubukan sama sekali  hendak mengatakan bahwa Yesus telah lebih dahulu dikandung (bandingkan dengan perkataan Yesus pada Yohanes 8:58) daripada dirinya, sebab Yohanes Pembaptis lebih dahulu dikandung, jauh lebih tua daripada Yesus, sebagaimana dikatakan oleh malaikat Gabriel kepada Maria! Mari sejenak kita lihat:
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9