Oleh: Martin Simamora
Janganlah Gentar Terhadap Mereka !
Bacalah
lebih dulu: Ketika Para Pemimpin Negerimu Bersekongkol Dengan Pencuri
Kita telah melihat Yesaya
yang dibangkitkan oleh Allah untuk berdiri tegak menyatakan kebenaran dan
penghakiman terhadap pemerintahan dan bangsanya sendiri, karena keadilan dan
penegakan hukum lenyap, bahkan para pemimpinya suka menerima suap dan mengejar sogok, pun para hakim yang berpihak kepada keadilan telah disingkirkan. Tuhan
memang meminta kita untuk tunduk dan mematuhi pemerintahan yang memimpin kita,
anda dapat menemukannnya di dalam Titus 3:1-2, 1 Petrus 2: 13-15 dan Roma
13:1-7, namun demikian, ketika pemerintahan sebuah bangsa atau negara tidak lagi
berjalan sesuai dengan kehendak-Nya maka Tuhanlah yang menjadi hakimnya. Dia
bahkan dapat membangkitkan sebuah perlawanan yang teramat keras terhadap pemerintahan yang
korup atau jahat. Kita kembali akan melihat bagaimana Tuhan membangkitkan
seorang lawan di tengah-tengah bangsa yang sama sekali sudah terbiasa dengan kejahatan:
Yeremia 1:2,17-18Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin. Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga belas dari pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada Yeremia....(17)Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! (18) Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.
Untuk
sebuah alasan yang sangat kuat (bacalah Yeremia 2:1-35), Tuhan memilih seseorang pada sebuah masa untuk
melawan segala kejahatan dan kekejian yang telah tumbuh bagaikan sebuah
imperium teramat kokoh, mustahil untuk
dilawan. Melawannya sebagai sebuah misi manusiawi adalah mustahil, sampai Tuhan
bangkit dengan kuasanya di tengah-tengah kegelapan pekat sebuah bangsa dan
negara. Ini, teks
Yeremia 1:2,17-18 akan menjadi kacamata pandang
atas situasi bangsa dan negara kita kini.