Courtesy of Jesus Heals a Blind Man |
Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini
Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M
Penyembuhan pada orang buta ini bukan hal yang biasa dari beberapa sudut pandang. Paling utama dari semuanya, sebagaimana telah kita perhatikan sebelumnya, penyembuhan itu terlihat sepenuhnya sebagai inisiatif Tuhan. Maka, juga, kesembuhan itu tidak ditandai dengan kesederhanaan yang terjadi pada penyembuhan-penyembuhan lainnya (bandingkan dengan Mat 9:27-30; 20:30-34). Yesus membuat lumpur dari debu dan ludah-Nya. Dengan campuran ini, Dia mengurapi kedua mata orang tersebut dan kemudian mengirimnya ke kolam Siloam [Nampaknya ada hal signifikan bagi Yohanes pada kolam Siloam, dimana dia menginformasikan pada kita apa yang dilakukan di kolam pada “mengirimnya ke kolam” (Yoh 9: 7), tetapi sulit untuk menentukan secara tepat apa yang Yohanes maksudkan untuk kita tangkap. Charles Eerdman berpendapat, “Yesus secara terus menerus mendeklarasikan bahwa Dia sendiri telah diutus/dikirim oleh Tuhan, dan dia sekarang sedang mengisyaratkan bahwa hanya dia yang dapat menyembuhkan; bahwa dia telah memenuhi semua berkat yang dapat terjadi di Siloam. Setiap hari perayaan tabernakel sebuah persembahan anggur telah dibawa dari kolam itu, untuk menunjukan pemberian-pemberian dari Tuhan bagi umat-Nya. Yesus sekarang sedang berkata bahwa sebagaimana air Siloam akan membersihkan lumpur dari kedua mata orang itu, demikian juga dia, Siloam sejati, , Dia yang dikirim Tuhan, akan melenyapkan kebutaan jasmani, dan juga akan memulihkan penglihatan rohani bagi dunia.” Charles Eerdman, The Gospel of John (Philadelphia: Westminster Press, 1944), hal. 86.],memerintahkannya untuk membersihkan di sana. Ketika dia kembali dengan penglihatannya, maka nampaknya Yesus telah lama pergi.
Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M
Penyembuhan pada orang buta ini bukan hal yang biasa dari beberapa sudut pandang. Paling utama dari semuanya, sebagaimana telah kita perhatikan sebelumnya, penyembuhan itu terlihat sepenuhnya sebagai inisiatif Tuhan. Maka, juga, kesembuhan itu tidak ditandai dengan kesederhanaan yang terjadi pada penyembuhan-penyembuhan lainnya (bandingkan dengan Mat 9:27-30; 20:30-34). Yesus membuat lumpur dari debu dan ludah-Nya. Dengan campuran ini, Dia mengurapi kedua mata orang tersebut dan kemudian mengirimnya ke kolam Siloam [Nampaknya ada hal signifikan bagi Yohanes pada kolam Siloam, dimana dia menginformasikan pada kita apa yang dilakukan di kolam pada “mengirimnya ke kolam” (Yoh 9: 7), tetapi sulit untuk menentukan secara tepat apa yang Yohanes maksudkan untuk kita tangkap. Charles Eerdman berpendapat, “Yesus secara terus menerus mendeklarasikan bahwa Dia sendiri telah diutus/dikirim oleh Tuhan, dan dia sekarang sedang mengisyaratkan bahwa hanya dia yang dapat menyembuhkan; bahwa dia telah memenuhi semua berkat yang dapat terjadi di Siloam. Setiap hari perayaan tabernakel sebuah persembahan anggur telah dibawa dari kolam itu, untuk menunjukan pemberian-pemberian dari Tuhan bagi umat-Nya. Yesus sekarang sedang berkata bahwa sebagaimana air Siloam akan membersihkan lumpur dari kedua mata orang itu, demikian juga dia, Siloam sejati, , Dia yang dikirim Tuhan, akan melenyapkan kebutaan jasmani, dan juga akan memulihkan penglihatan rohani bagi dunia.” Charles Eerdman, The Gospel of John (Philadelphia: Westminster Press, 1944), hal. 86.],memerintahkannya untuk membersihkan di sana. Ketika dia kembali dengan penglihatannya, maka nampaknya Yesus telah lama pergi.