F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (1)




Khotbah Kunci Tahun : 31 Desember 2013
HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (1)
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.
 
"Lumba-Lumba berburu ikan-ikan Sardine"
Credit: thesun.co.uk


Tema kita dalam ibadah Kunci Tahun pada malam ini adalah “KEMURAHAN TUHAN”. Alkitab banyak berbicara tentang kemurahan Tuhan ini.


Maz 27:4 - Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Maz 90:17 - Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

Rom 2:4 - Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dankelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntunengkau kepada pertobatan?

Lalu apa sebenarnya arti dari “kemurahan” itu? Ini perlu dijelaskan karena tidak semua orang memahaminya. Pernah dalam acara tanya jawab “Kutahu Yang Kupercaya” di radio, seorang bertanya pada saya : “Pak, apa arti kata-kata dalam doa "Ya Bapa yang Maha murah." Kalaukata 'murah' saja sudah rendah lalu kita bilang “Bapa yang Maha murah”, apa ini tidak menunjukkan sikap kurang sopan kepada Tuhan?” Kata “murah” di sini bukan sebagai kontras dengan kata “mahal” karena kalau demikian bagaimana kita mengartikan kata-kata dalam Rom 2:4 di atas : “kekayaan kemurahan-Nya”. Kata Yunani yang diterjemahkan dengan “kemurahan” adalah “CHRESTOTES” yang secara hurufiah bisa diartikan sebagai kebaikan. Itulah sebabnya kata “CHRESTOTES” ini kadang diterjemahkan kemurahan, kadang diterjemahkan kebaikan.

0 Aksi Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati

Oleh; Martin Simamora



Aksi  Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati
Ilustrasi. Auro Boeralis- Credit: NASA


Satu hal yang telah kita pelajari adalah bahwa oleh karena pelanggaran atas ketetapan Allah berupa sebuah larangan bagi Adam dan Hawa di taman Eden, maka keduanya, seketika mereka melanggarnya, mereka PASTI MATI  (Baca Kejadian 2:16-17), tanpa dapat ditunda, dikoreksi, dibatalkan. Dengan kata lain, tidak ada  ruang toleransi  atas  pelanggaran ketetapan  TUHAN, berupa larangan. Ya, dalam derajat tertentu, ini semacam larangan yang sama sekali tidak membutuhkan verifikasi terlebih dahulu, sebelum konsekuensi pelanggaran (MATI) terjadi, sebab larangan ini  pada dasarnya berkata MELANGGAR = MATI. Dalam hal ini, sebuah fakta penting yang paling mendasar  adalah:  MANUSIA TELAH MATI SEKETIKA dan DIUSIR DARI TAMAN EDEN  (Baca Kejadian 3:23:24), sebagai akibat pelanggaran ketetapan TUHAN. 


Dua  hal ini, dua  fakta inimerupakan fakta yang amat mematikan, sebab dapat dikatakan  kedua manusia ini walau masih  bernafas, walau masih memiliki “trio”  andalan mereka (perihal  “trio” ini dapat anda temukan dalam artikel ini ) sebenarnya tidak bisa  berharap dan melakukan apapun juga untuk  memiliki sebuah probabilitas yang rasional dan yang mungkin untuk dilakukan  bagi mereka, untuk memulihkan situasi mematikan ini. Dengan  kata lain, apa yang rasional dan mungkin untuk dilakukan oleh manusia agar dapat HIDUP KEMBALI atau BANGKIT DARI KEMATIAN  ini?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9