F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Kehendak Allah (1)



Oleh:P.A.

Pemikiran-Pemikiran Mengenai Kehendak Allah


Peringatan:
Artikel ini hanyalah sebuah keping kecil atau sebuah ringkasan sederhana dari kebenaran-kebenaran mengenai topik yang sangat mengemuka  KEHENDAK ALLAH, tetapi diharapkan akan memberikan kepada saya dan anda sejumlah pedoman umum.

Pertama, kita harus membedakan antara KEHENDAK TERSEMBUNYI (RAHASIA) Allah dan KEHENDAK YANG TELAH DISINGKAPKAN Allah yang hanya dapat diketahui dalam restrospeksi (memandang kembali apa yang TELAH terjadi-bukan apa yang sedang dan apa yang akan terjadi) karena “hal-hal rahasia milik Tuhan”:

Ulangan 29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."

Mengingat bahwa Yusuf tidak memahami kehendak “rahasia atau tersembunyi” Allah dalam hidupnya sampai nanti ketika ia meninjau kembali ke belakang atas berbagai peristiwa hidupnya dan Roh telah menyingkapkan kepadanya bahwa ia dapat dengan penuh keyakinan berkata kepada saudara-saudaranya:

0 Konsili Nicea (2)


Apa Sebenarnya yang Terjadi Di Nicea

Kanon #6
Sementara kredo konsili merupakan pencapaian sentralnya, tetapi bukan satu-satunya hal yang telah diselesaikan oleh bishop-bishop selama pertemuan mereka. Dua puluh kanon telah dipersembahkan yang berkaitan dengan berbagai bidang persoalan dalam gereja. Apa yang paling menarik bagi kita masa kini, adalah kanon yang  berbunyi sebagai berikut:

Biarlah kebiasaan-kebiasaan khas setempat yang sudah ada sejak purba di Mesir, Libya, dan Pentapolis tetap berlangsung terus, bahwa Bishop Aleksandria memiliki juridiksi dalam semua hal tersebut, sebagaimana juga merupakan kebiasaan khas setempat bagi Bishop Roma. Sebagaimana di Antiokia dan provinsi-provinsi lainnya, biarlah gereja tetap mempertahankan keistimewaan-keistimewaan mereka[1]

Kanon ini signifikan karena ini medemonstrasikan bahwa pada saat itu tidak ada konsep sebuah kepala tunggal universal gereja dengan yuridiksi atas setiap orang lainnya. Sementara nanti bishop-bishop Roma akan mengklaim otoritas semacam ini, mencuat dalam perkembangan kepausan, pada saat itu tidak ada Kristen yang mengacu pada satu individual, atau gereja, sebagai otoritas final. Ini penting karena kerap kita mendengar tuduhan bahwa Tritunggal, atau pendefinisian Nicea akan ketuhanan Kristus, adalah sebuah konsep “Roma Katholik” “telah dipaksakan” pada gereja oleh Paus. Fakta sederhana atas soal ini adalah, ketika bishop-bishop berkumpul di Nicea mereka tidak mengakui bishop Roma sebagai apapun lebih dari pemimpin gereja paling berpengaruh di Barat[2]


Konsekuensi-Konsekuensi Sesudah Konsili
Orang-orang Kristen moderen kerap memiliki impresi bahwa konsili-konsili purba telah memiliki daya hapus masalah secara absolut, dan ketika mereka telah  membuat “keputusan,” kontroversi berakhir. Ini tidak benar.  Walau Nicea dipandang sebagai salah satu konsili teragung, konsili harus berjuang keras untuk penerimaan. Basis atau pondasi kemenangan finalnya bukan kuasa politik, juga bukan pengesahan agama mapan. Ada satu alasan pendefinisian Nicea bertahan dan berlangsung hingga kini: ketakcemaran dan kesetiaannya kepada kesaksian Kitab suci.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9