Oleh: Dr. John Frame
APOLOGETIKA PRESUPPOSISIONAL
: SEBUAH PENGANTAR
Bagian 2 dari 2 : Kejatuhan dan Penebusan; dan Intisari dan Kesimpulan
Sebaiknya
membaca bagian 1 terlebih dahulu
A.
Dosa, Anugerah, dan Pengetahuan
Alkitab mengajarkan bahwa
kita bukan hanya mahluk- mahluk ciptaan
Tuhan, tetapi juga orang-orang berdosa (Roma 3:23). Dosa telah mendistorsi
semua bidang kehidupan manusia (Kejadian
6:5; Roma 3:10-18); karena itu dosa memberi dampak pada pengetahuan kita akan
Tuhan dalam cara-cara yang penting. Kita telah mendiskusikan perbedaan tajam
antara hidup oleh Firman Tuhan dan hidup oleh semata hikmat manusia. Kitab suci
mengajarkan bahwa banyak orang,
sedihnya, menjadikan hal terakhir
sebagai pilihan, karena dosa di dalam diri mereka.
Paulus dalam Roma 1
mengajarkan bahwa Tuhan telah secara jelas menyingkap dirinya pada semua manusia melalui sarana-sarana dunia yang telah diciptakan. Pewahyuan ini mencakup
natur ilahi Tuhan (ayat 20), murkanya terhadap dosa (ayat 18),
ketentuan-ketentuan moral-Nya (ayat 32). Pewahyuan yang jernih itu membuat
setiap orang tanpa ampun bagi dosa-dosa mereka (ayat 20). Memang, karena
pewahyuan itu, bahkan mereka yang tanpa kitab suci dapat dikatakan “mengenal”
Tuhan (ayat 21). Tetapi manusia yang berdosa itu “tidak merasa perlu untuk
mengakui Allah” (ayat 28). Mereka “menindas kebenaran dengan kelaliman” (ayat
18). Mereka “telah mengganti” kemuliaan Tuhan dengan berhala-hala” (ayat 23),
kebenaran diganti dengan dusta (ayat 25). Hati mereka telah digelapkan (ayat
21). Hasil dari ini adalah degradasi
atau penurunan moral, bentuk-bentuk terburuk perilaku dosa (ayat 24-32).
Ini adalah kondisi pada
semua manusia yang terpisah dari anugerah Tuhan.