Hai Dr. Craig
Saya seorang Muslim dari Pakistan dan seorang siswa perbandingan agama-agama tingkat dasar. Saya memiliki pertanyaan-pertanyaan berikut ini tentang isu-isu yang terkait pada penyaliban Yesus Kristus (Damai Bagi Dia) sebagaimana yang digambarkan dalam injil-injil (Mohon perhatiannya bahwa saya mengajukan pertanyaan-pertanyan ini untuk meningkatkan pemahaman saya dan saya tidak bermaksud untuk menyerang atau merendahkan keyakinan-keyakian anda. Jika anda mendapatkan hal sebaliknya, saya meminta maaf sebelumnya)
Saya seorang Muslim dari Pakistan dan seorang siswa perbandingan agama-agama tingkat dasar. Saya memiliki pertanyaan-pertanyaan berikut ini tentang isu-isu yang terkait pada penyaliban Yesus Kristus (Damai Bagi Dia) sebagaimana yang digambarkan dalam injil-injil (Mohon perhatiannya bahwa saya mengajukan pertanyaan-pertanyan ini untuk meningkatkan pemahaman saya dan saya tidak bermaksud untuk menyerang atau merendahkan keyakinan-keyakian anda. Jika anda mendapatkan hal sebaliknya, saya meminta maaf sebelumnya)
- Injil-injil nampaknya menyatakan bahwa ketika para penguasa Roma berupaya untuk menangkap Yesus, dia menghindari mereka dan nampaknya bahwa dia tidak ingin tertangkap. Sekarang jika penyaliban (dan kebangkitan) merupakan tujuan tertinggi dari misi Kristus,maka mengapa dia menghindar dari penguasa Roma? Injil-injil nampaknya mengatakan bahwa Kristus tidak meluputkan dirinya satu kali saja tetapi beberapa kali. Kenyataannya jika saya mengingatnya dengan benar, Injil Yohanes menyatakan bahwa ketika Yesus Kristus mengetahui bahwa orang-orang Yahudi dan Roma mengejar dia, dia membatasi kemunculan dirinya dihadapan orang banyak. Mengapa Yesus melakukan hal ini? Bukankah Yesus seharusnya merasa gembira dan senang ketika kali pertama orang-orang Roma berupaya untuk menangkapnya? Bukankah semestinya dia sudah siap untuk menyerahkan dirinya kepada orang-orang Roma.