Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div
BOLEHKAH MERAYAKAN NATAL? (2)
Bacalah lebih dulu bagian 1
5)Natal berasal dari kekafiran.
Internet
1.“Catatan-catatan
sejarah di dalam Ensiklopedia, yang bisa kita dapatkan di
perpustakaan-perpustakaan, dan yang dapat dipercaya, memberikan fakta-fakta
ini: bahwa Natal berasal dari bangsa kafir. Jika ditelusuri, Natal merupakan
kepanjangan dari penyembah-penyembah matahari di antara bangsa-bangsa kafir.
Banyak hari kelahiran dari para pemimpin kafir dirayakan oleh bangsa Babilonia.
Semua perayaan penyembahan berhala ini berasal dari bangsa kafir. Kata
Christmas (Natal) berarti Misa Kristus. Kata ini kemudian disingkat menjadi
Christ-Mass; dan akhirnya menjadi Christmas. Kita kenal misa ini sebagai Misa
Roma Katolik. Tetapi dari mana mereka mendapatkannya? Oleh karena kita
mengenalnya lewat Gereja Roma Katolik, dan tidak ada wewenang selain Gereja
Roma Katolik, marilah kita selidiki Ensiklopedia Katolik, yang diterbitkan oleh
denominasi ini. Di bawah judul Christmas (Natal) engkau akan menemukan
kata-kata ini: Natal tidak terdapat pada perayaan-perayaan Gereja jaman dahulu
… Bukti awal dari perayaan ini adalah dari Mesir. Adat kebiasaan dari para
penyembah berhala yang berlangsung sekitar bulan Januari ini kemudian dijadikan
Natal. ... ENSIKLOPEDIA AMERICANA, edisi 1969, berkata: Natal, nama ini berasal
dari bahasa Inggris kuno Chrites Maesse dan ejaan sekarang ini nampaknya mulai
digunakan pada sekitar abad ke 16. Semua gereja Kristen kecuali gereja Armenia
merayakan hari kelahiran Kristus pada tanggal 25 Desember. Tanggal ini tidak
dikenal di negeri Barat sampai kira-kira pertengahan abad ke 4 dan di Timur
sampai kira-kira seabad kemudian”.