F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Bukan Nasihat Biasa, Nasihat Bagi Dunia Yang Mencari Juruselamat

 

Nasihat sang Raja Kepada Anaknya:  kenallah Allahnya Ayahmu dan Beribadahlah Kepada-Nya

Oleh: Blogger Martin Simamora

 


A.Ketika Sebuah Nasihat Datang Dari Allah Yang Memperkenalkan Diri-Nya, Kuatkanlah Dirimu!

Apakah yang akan keluar dari mulut seorang raja besar dan agung kala ia berpidato dihadapan para pembesar, dihadapan para kepala pasukannya yang legendaris dihadapan para pahlawan-pahlawan kerajaannya? Apakah  yang akan diucapkan seorang raja yang keagungan dan kedigjayaannya bahkan digambarkan dalam catatan begitu khusus menggambarkan bahwa kerajaan ini adalah salah satu kekuatan militer yang perkasa:

1 Tawarikh 28:1 

Daud mengumpulkan di Yerusalem segala pembesar Israel, yakni para kepala suku, para pemimpin rombongan orang-orang yang melayani raja, para kepala pasukan seribu dan kepala pasukan seratus, serta para kepala harta benda dan ternak kepunyaan raja dan anak-anaknya; bersama-sama mereka juga para pegawai istana dan para perwira dan semua pahlawan yang gagah perkasa.

 

Apakah sepatutnya dikeluarkan oleh sang raja yang begitu dikenal sebagai seorang yang memiliki dan memimpin sebuah bala tentara yang bahkan dalam satu cara yang unik sekaligus bernuansa negatif pun dikemukakan oleh Allah kepada sang raja (1 Taw 28:3). Alkitab menyatakan bahwa raja ini-raja Daud adalah seorang pahlawan sejati dihadapan bangsanya sendiri:

 

1Tawarik 11:6- Daud telah berkata: "Siapa lebih dahulu memukul kalah orang Yebus, ia akan menjadi kepala dan pemimpin." Lalu Yoab, anak Zeruya, yang menyerang lebih dahulu, maka ia menjadi kepala.Lalu Daud menetap di kubu pertahanan itu, sebab itu orang menamainya: Kota Daud.  Ia memperkuat kota itu sekelilingnya, mulai dari Milo, bahkan sekelilingnya seluruhnya, sedang Yoab membangun kembali selebihnya dari kota itu.Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab TUHAN semesta alam menyertainya.

 

Sangat spesial bagi kita untuk memperhatikan pada aspek ini sebab ini adalah sebuah latar belakang menakjubkan pada bagaimana Allah dimuliakan dalam sebuah cara dimana kebesaran raja Daud menjadi tak bernilai bahkan olehnya sendiri. Kita akan melihat bagaimana Daud tidak menempatkan dirinya sebagai sumber hikmat dan kebenaran. Namun sebelumya, saya akan meningkatkan secara lebih tajam kontras pada diri Daud terhadap sebuah nasihatnya kepada anaknya. Mari perhatikan kontras puncak ini:

 

1Tawarikh 11:10-20 Inilah kepala-kepala para pahlawan yang mengiringi Daud, yang telah memberi dukungan yang kuat kepadanya, bersama-sama seluruh Israel, dalam mencapai kedudukan raja dan yang mengangkat dia sebagai raja, seperti yang difirmankan TUHAN mengenai Israel.Inilah daftar para pahlawan yang mengiringi Daud: Yasobam bin Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan tiga ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran.Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, orang Ahohi itu; ia termasuk ketiga pahlawan itu. Ia ada bersama-sama Daud di Pas-Damim, ketika orang Filistin berkumpul di sana untuk berperang. Ada sebidang tanah ladang penuh jelai di sana; ketika tentara melarikan diri dari hadapan orang Filistin,maka berdirilah mereka di tengah-tengah ladang itu; mereka dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar.Sekali datanglah tiga orang dari ketiga puluh kepala ke gunung batu mendapatkan Daud dekat gua Adulam, sedang tentara orang Filistin berkemah di lembah Refaim.Pada waktu itu Daud ada di dalam kubu gunung dan pasukan pendudukan orang Filistin pada waktu itu ada di Betlehem.Lalu timbullah keinginan pada Daud, dan ia berkata: "Sekiranya ada orang yang memberi aku minum air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang!"Lalu ketiga orang itu menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud. Tetapi Daud tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada TUHAN,katanya: "Jauhlah dari padaku, ya Allah, untuk berbuat demikian! Patutkah aku meminum darah taruhan nyawa orang-orang ini? Sebab dengan mempertaruhkan nyawanya mereka membawanya." Dan tidak mau ia meminumnya. Itulah yang dilakukan ketiga pahlawan itu.Abisai, adik Yoab, dialah kepala ketiga puluh orang itu. Dan dialah yang mengayunkan tombaknya melawan tiga ratus orang yang mati ditikamnya; ia mendapat nama di antara ketiga puluh orang itu.

 

Jikalau anda melanjutkan pembacaan hingga ayat 47, maka anda dan saya akan menemukan rantai para pahlawan Daud yang benar-benar menggentarkan para lawannya dalam berkat Allah yang tak dapat digoyahkan oleh  siapapun, kebesaran militeristik Daud dicatatkan dalam kemilau paling rendah dengan julukan yang agung: pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa. Ini adalah latar belakang yang akan menjadi sebuah kontras yang menakjubkan pada apa yang menjadi latar belakang nasihat yang segera disampaikan kepada anaknya-Solomo. Perhatikan ini:

 

1Tawarikh 28:2-3 

Lalu berdirilah raja Daud dan berkata: "Dengarlah, hai saudara-saudaraku dan bangsaku! Aku bermaksud hendak mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian TUHAN dan untuk tumpuan kaki Allah kita; juga aku telah membuat persediaan untuk mendirikannya. Tetapi Allah telah berfirman kepadaku: Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah.

 

Raja Daud yang agung menyampaikan maksud sucinya yaitu mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian TUHAN dan untuk tumpuan kaki Allah kita. Ini adalah sebuah pembangunan yang benar benar harus dalam perkenanan Tuhan dan dalam hal ini Daud gagal. Ada 2 hal yang menyebabkania tak boleh melakukannya adalah; bahwa ia seorang prajurit dan telah menumpahkan darah. Kita harus memperhatikan bahwa sementara ia diberkati untuk menjadi seorang prajurit besar yang jelas-jelas tak mungkin untuk tak menumpahkan darah dalam ia seorang prajurit, pada saat yang sama  karena berkat itu jugalah, ia tak akan mendirikan rumah bagi nama-Nya!

 

Bisakah kita menyelami kedalaman pengenalan Daud akan TUHAN? Saat kita menyentuh isu “pengenalan Daud akan Allah” maka perhatikan sebuah dosa yang membuat Daud harus mengalami sebuah tragedi dimurkai Allah dan mengecap murka Allah yang siapapun akan berdoa bagi dirinya sendiri agar jangan pernah hal tersebut terjadi. Mari perhatikan episode penting ini ketika nabi Natan membongkar dosa Daud dan menyampaikan sabda kemurkaan Allah kepada Daud:

 

2Samuel 12:1- TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya.Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati.

 

Jika kita mencoba membangun empati pada apa yang sedang dialami Daud yang sedang menerima kunjungan nabi Natan, ini adalah sebuah momen gelap bagi sang raja. Kita melihat bagaimana nabi Natan membangun teguran kemurkaan Allah dengan sebuah perumpamaan untuk menunjukan betapa menjilat-jilatnya api kemurkaan Allah hendak melumat kejahatan tersebut. Dan Daud sebagai seorang pemazmur yang begitu terhormat, jelas memiliki kepekaan roh yang begitu mengenali magnitudo kemurkaan Tuhan dalam perumpamaan yang diungkapkan nabi Natan, itu bahkan dirasakan Daud secara tepat dan tak melenceng! Perhatikan ini apa yang diungkapkan Daud setelah menerima peringatan nabi Natan: Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati! Ini adalah momen dimana Daud ditarik masuk oleh Allah melalui teguran nabi Natan untuk masuk kedalam kekudusan Allah untuk menyingkapkan dosa yang secara rapat disimpan erat dalam pikiran dan hatinya…sehingga seorang nabi diutus untuk menyampaikan sabda kemurkaan Allah!

 

Tak ada jam, menit dan detik yang tetap akan sanggup ditanggung seorang manusia kala berada dalam hadirat kemurkaan Allah dan tetap hidup kecuali Allah memperhitungkan sesuatu berdasarkan kehendak kasih karunianya, bukan berdasarkan Taurat! Perhatikan ini:

 

2Samuel 12:7-12 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul. Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."

 

Perhatikan rentet penghukuman yang ditimpakan dan bisakah anda mengukur betapa runtuhnya martabat diri Daud dalam sebuah cara yang begitu menghinakan pahlawan dan pemazmur besar ini…dalam semacam ini: Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.

 

Apakah yang bergejolak dalam benak Daud? Jika demikian adanya, maka sesungguhnya memang sudah tak ada dasarnya lagi bagi dirinya untuk mengajukan pembelaan diri! Apalagi keturunannya telah Allah serahkan kedalam tangan pedang: Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu. Keadilan Allah telah tampil bagi Daud dalam cara yang membuatnya tersudut dalam vonis maut bagi keturunannya demi keadilan yang Allah tegakan bagi seorang perempuan Het!

 

 

B.Juruselamat Dalam Dunia Yang Dimurkai Allah Karena Dosa

Tetapi nabi Natan segera menyergap pikiran Daud yang tak mungkin memahami kemurkaan Allah yang sedang menyala-nyala dan melahap keturunannya selamanya untuk menariknya keluar dari kegelapan hidup dalam penghakiman dan kemurkaan Allah terhadap dosa yang tak ada satupun bisa menyurutkannya selain oleh Allah sendiri. Perhatikan suara kenabian Natan berikut ini:

 

2Samuel 12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

 

Tidak ada dasar kebenaran diri dan tak ada nilai pembenaran pada diri Daud, selain tindakan Allah: menjauhkan dosamu yang menghasilkan keselamatan:engkau tidak akan mati (dalam arti ia tidak dibinasakan dalam wujud penghukuman secara fisik oleh pedang).

 

Kekudusan, Keadilan, Kasih Karunia dan bagaimana Hukum Allah bekerja.. siapakah yang memahaminya. Pada bagaimana sebuah keadilan Allah dipuaskan sehingga tidak bercela… Daud adalah seorang manusia yang masuk dalam sebuah peristiwa-peristiwa yang menjadi sejarah pembentuk dirinya. Perhatikan ini:

 

2Samuel 12:14- Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati." Kemudian pergilah Natan ke rumahnya. Dan TUHAN menulahi anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit.Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah.Maka datanglah kepadanya para tua-tua yang di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi ia tidak mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka.Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya, bahwa anak itu sudah mati. Sebab mereka berkata: "Ketika anak itu masih hidup, kita telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita. Bagaimana kita dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan ia mencelakakan diri!"Ketika Daud melihat, bahwa pegawai-pegawainya berbisik-bisik, mengertilah ia, bahwa anak itu sudah mati. Lalu Daud bertanya kepada pegawai-pegawainya: "Sudah matikah anak itu?" Jawab mereka: "Sudah."Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan.

 

Perjalanan hidup tergelapnya-bagi siapapun manusia- pada akhirnya memberkati dirinya untuk menjadi dewasa dalam pengenalan dan kematangan rohani!Jawaban Daud berikut ini semacam ke-gentleman-an Daud terhadap Allah yang murka sekaligus mengalungkan kasih karunia pada dirinya:

 

2Samuel 12:22- Jawabnya: "Selagi anak itu hidup, aku berpuasa dan menangis, karena pikirku: siapa tahu TUHAN mengasihani aku, sehingga anak itu tetap hidup.Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku."

 

Setelah Allah selesai dengan kemurkaan yang membentuk Daud dalam kepedihan demi kepedihan yang membuatnya makin dewasa dalam TUHAN, ia akhirnya menerima anak pemberian TUHAN:

 

2Samuel 12:24-25Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak inidan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN.

 

Yedija atau lebih dikenal Salomo adalah seorang anak yang akan senantiasa dikenal Daud sebagai pemberian Allah dalam belas kasih Allah yang mendatangkan kasih karunia yang menyelamatkan dan memberikan masa depan yang gemilang bukan saja bagi Daud namun secara khusus bagi Israel dan dunia!

 

Dari titik ini maka nasihat Daud bagi anakanya-Salomo dihadapan para pembesar dan para prajurit dan para pahlawan gagah perkasanya adalah sebuah hal yang mendarah daging dan disampaikannya kepada jiwa yang penuh kegentaran bahwa Allahnya adalah Allah yang hidup,penuh kasih dan begitu kaya akan keadilan yang tak boleh dinodai dan dihina..penghinaan dan penodaan hanya akan  mendatang kemurkaan yang siapapun tak bisa menyurutkannya, selain jika Ia sendiri bermaksud untuk tetap mengasihinya sehingga murkanya surut untuk mendatangkan keselamatan kepada siapa yang dikehendakinya. Sekarang perhatikan nasihat Daud kepada anaknya ini:

 

1Tawarikh 28:6-8

Ia telah berfirman kepadaku: Salomo, anakmu, dialah yang akan mendirikan rumah-Ku dan pelataran-Ku sebab Aku telah memilih dia menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi bapanya.Dan Aku akan mengokohkan kerajaannya sampai selama-lamanya, jika ia bertekun melakukan segala perintah dan peraturan-Ku seperti sekarang ini.Maka sekarang, di depan mata seluruh Israel, jemaah TUHAN, dan dengan didengar Allah kita, aku berkata kepadamu: Peliharalah dan tuntutlah segala perintah TUHAN, Allahmu, supaya kamu tetap menduduki negeri yang baik ini dan mewariskannya sampai selama-lamanya kepada anak-anakmu yang kemudian.Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk selamanya.

 

Nasihat ini lahir dari pengenalan Daud pada masa ia diberkati dalam kejayaan sebagai prajurit oleh TUHAN, juga dari pengenalan Daud pada masa ia diberkati dalam kejatuhan hidup yang membawa masuk dirinya dalam murka TUHAN yang menjilat habis kehidupan rumah tangga dan keturunannya untuk pada akhirnya ia mengenali kasih TUHAN yang lahir bukan dari Taurat dan bukan dari kebenaran dirinya, namun semata karena Allah memilih untuk melakukannya bagi dirinya dengan masa depan gemilang dan suci yang disematkan Allah pada diri Salomo.

 

Peristiwa Daud sementara adalah kisah kehidupan seorang raja Israel, namun pada saat yang sama TUHAN sedang menunjukan pada Sang Juruselamat yang telah masuk atau turun kedalam dunia yang berada dalam kemurkaan Allah untuk menunjukan Kasih Allah dan menyelamatkan  kepada manusia yang dikehendakinya untuk selamat, sebuah perilaku Allah yang sukar untuk diselami namun dipatronkan pada apa yang Allah lakukan pada Daud dan kepada anaknya Salomo. Terkait Daud perhatikanlah perkataan Yesus berikut ini:

 

 

Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah Anak Daud?Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. Jadi Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"-Lukas 20:41-44

 

Kita tahu bahwa Daud memiliki seorang anak yaitu Salomo, namun Daud juga pernah bermazmur soal anaknya namun pada saat yang sama ia menyebutnya Tuannya! Bagaimana seorang raja memiliki seorang Tuan? Siapakah yang mengatasi seorang raja besar seperti seorang Daud yang telah berjumpa dengan Allah baik dalam berkat positif dan dalam berkat negatif sebagaimana telah disampaikan diatas?

 

 

SOLI DEO GLORIA

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9