Mengapa? Karena siapakah manusia atau nabi yang dapat dan pernah memberikan pernyataan-pernyataan sebagaimana telah dinyatakan Yesus di dalam Injil? Marilah kita lihat beberapa di antaranya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup..." (14:6); "Tidak seorangpun mengambil nyawaKu dari padaKu..."(Yoh.10:17-18); "Sebelum Abraham jadi (was) Aku sudah ada (I AM)" (Yoh.8:58); "Langit dan bumi berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu..."(Mat.24:35; Mat.5:17-18); "Aku menyertaimu sampai akhir zaman " (Mat.28:20); "Dosa mu sudah diampuni " (Mat.9:2); "Engkau akan bersama Aku di Firdaus" (Luk.23:43), dan banyak pernyataan lain yang sejenis itu.
www.milnrow.org |
Selanjutnya, mari kita renungkan kenyataan ini: Siapakah Yesus sehingga Dia berani mengatakan, "Before Abraham was, I AM"? Dari waktu (tense) yang digunakan, maka Abraham berada pada waktu yang sudah berlalu (past tense) sementara diriNya sendiri tetap dalam present tense. Dengan perkataan lain, Abraham sudah digeser oleh waktu, tapi diriNya sendiri tidak pernah digeser oleh waktu. Dan lagi, secara manusia, bukankah umur Yesus ketika itu -seperti kalimat tantangan orang-orang Yahudi- "belum sampai lima puluh tahun"? (Yoh.8:58). Lalu, bagaimana kita memahami pernyataan seperti itu? Jika kita membandingkan gaya bahasa Yesus yang khas dalam Injil Yohanes tersebut dengan Perjanjian Lama, maka kita setuju dengan Raymond Brown (seorang ahli Yohanes tingkat dunia) yang mengatakan: "It has had a solemn and sacral use in the Old Testament". Prof. Bultmann juga mengacu kepada Allah yang memperkenalkan diriNya dengan: "I AM El Shaddai". Memang, ketika Musa bertanya tentang siapa namaNya, maka Allah menjawab dengan "I AM" (Kel.3:14).
Apakah wajar jika kita mensejajarkan Yesus dengan nabi-nabi lain, apalagi membuat Yesus lebih kecil dari mereka? Adakah seorang nabi yang pernah mengatakan kalimat dan pernyataan-pernyataan sedahsyat itu? Sekiranya ada -kenyataannya tidak ada- maka mari kita perhatikan kebenaran pernyataan tersebut dan kenyataan yang sesungguhnya. Lalu kita bandingkan. Tetapi karena tidak ada, maka tidak ada perbandingan. "No comparison".
Secara jujur saya mengatakan bahwa ruang tidak cukup untuk menulis dan menjelaskan kalimat-kalimat Yesus tersebut di atas. Sesungguhnya, kita dapat menulis beberapa jilid buku untuk menjelaskan kalimat-kalimat tersebut. Dalam kenyataanya, itulah yang telah dilakukan oleh banyak ahli theologia. Mengakhiri artikel ini, satu hal ingin saya tegaskan dalam ruang yang terbatas ini, bahwa semua pernyataan di atas hanya dapat dijelaskan jika kita tiba pada kesimpulan bahwa yang memberi pernyataan itu adalah Allah sendiri.-
(www.mangapulsagala.com)
No comments:
Post a Comment