F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

1 Kristus Sang Pengajar

Hakim Yang Mulia Bersabda Bagi Semua

Blogger Martin Simamora

A.Ketika Kristus Menduduki Kursi Musa Sebagai Hakim Yang Mulia

Kala Yesus Sang Kristus telah menjadi begitu populer dan telah sukses membangun sebuah kemuliaan yang menjamah jiwa setiap pendengarnya baik itu menciptakan nuansa hitam atau abu-abu atau putih bagi setiap individu, pada momen itu jugalah Sang Kristus telah masuk kedalam takhta kemuliaan bukan saja sebagai Sang Guru tetapi Ia Sang Sabda- Mesias yang bersabda.Secara gradual tak terhindarkan baginya bahwa ia bukan Guru dalam apa yang selama ini dapat mereka pahami. Secara hitam atau setidak-tidaknya abu-abu, terhadap Sang Kristus dapat terlontar pertanyaan-pertanyan penguji semacam ini:

Markus 10:2 Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"

Kita harus memperhatikan bahwa konteks pertanyaan ini sungguh-sungguh dimaksudkan untuk menguji apakah kedivinitasan Kristus yang akan muncul dari mata air pertanyaan ini. Jika pertanyaan ini membutuhkan semacam kematangan atau kebijakan seseorang yang telah teruji dan terpuji bukan saja pada kehidupan pernikahan dan pembinaan keluarganya sendiri selama puluhan tahun usia pernikahan di mata publik, tentulah Yesus Sang Kristus akan berkualifikasi untuk menjadi setidaknya rujukan terhadap problem pada institusi keluarga. Yesus Sang Kristus tidaklah demikian, sehingga memang pertanyaan ini memang dapat menjadi problem pelik tersendiri bagi Sang Kristus. Namun Kristus membawa masuk sebuah otoritas yang unik untuk dihadirkannya dihadapan orang-orang Farisi yaitu nabi Musa. Perhatikan ini: "Apa perintah Musa kepada kamu?" (Markus 10:3). Tanggapan Kristus pada hari itu sebagaimana lazimnya ia mengajar telah berubah menjadi penghakiman oleh sabda-Nya terhadap bangsa ini, perhatikan ini:

Markus 10:4-5  Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai."Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.

Siapakah yang berharap pertanyaan penuh siasat ini berujung pada penghakiman, penghakiman oleh Musa yang menunjukan dua hal sekaligus: pertama, bahwa dosa telah merusak kekudusan dan kemuliaan lembaga pernikahan dan kedua, bahwa itu menunjukan manusia gagal untuk menggenapi secara tak bercela: sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Markus 10:6-9).

0 Aku Datang Untuk Menggenapinya


Sesungguhnya Selama Belum Lenyap Langit Dan Bumi Ini, Satu Iota Atau Satu Titikpun Tidak Akan Ditiadakan Dari hukum Taurat, Sebelum Semuanya Terjadi

Oleh: Blogger Martin Simamora
A.Kristus dan Kitab Suci

Relasi Kristus terhadap Kitab suci merupakan sebuah format yang tak terbayangkan bekerja pada seorang manusia, jika dipikirkan sebagai format relasi ketaatan terhadap kitab suci maka nampak jelas relasi itu akan menunjukan bahwa dimensinya hanya diri Yesus Kristus yang mampu menghidupi dalam sebuah format yang benar-benar divinitas. Dalam catatan injil Matius, Sang Kristus menyingkapkan format relasi ini sebagai berikut:
Matius 5:17-18 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Spektrum penggenapannya melampaui eksistensi atau lebih tepat disebut sebagai sebuah eksistensi yang begitu absolut menentukan kesudahan serta kefinalan  dunia dan kefinalan kitab suci sebagaimana diungkapkan dalam pernyataan ini: sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjad yang sangat manunggal dengan diri Yesus Kristus serta tujuannya di dunia ini. Ia dan  firman tertulis (kitab suci) memiliki relasi bersifat kekal dalam hal eksistensi-Nya. Kemanusiaan Kristus sedang membicarakan natur Keilahiannya yang mahamulia sebagaimana Bapa ketika ia sendiri berkata Aku datang untuk menggenapi hukum Taurat dan kitab para nabi dalam konteks melampaui segala abad hingga segala abad itu mengalami kesudahannya di tangannya sendiri sebagaimana ia mendefinisikannya sebagai berikut: selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Masalah dunia adalah: bagaimana memahami “sebelum semuanya  terjadi” dalam sebuah platform waktu, tempat dan peristiwa. Semakro dan atau semikro apakah isi dari sebelum semuanya terjadi akan dapat menjadi kepelikan sendiri bagi manusia untuk memahaminya.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9