F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 "Engkaukah Yang Akan Datang Itu Atau Haruskah Kami Menantikan Orang Lain?" (9)



Oleh: Martin Simamora

Perkataan–Ku Menghakimimu Di Sini Dan Setelah Ini-5


Bacalah lebih dulu: “bagian 8

Itu sebabnya, mengenal siapakah Yesus, bukan dan tidak pernah  bermata air dari mempelajari dan memahaminya secara linguistik, semantik atau leksikal, dan studi interdisiplin belaka, untuk kemudian berdasarkan itu dibangun pengajaran siapakah Yesus. Mengabaikan penjelasan Yesus yang pasti berkontradiksi dengan natur yang dikandung dalam sebuah kata akan mendatangkan kesesatan dalam pengenalan akan Yesus, seperti:

“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri? Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"- Markus 2:5-10”

Mengenal Yesus atau mempelajari Yesus atau menjelaskan Yesus dalam perkataan dan perbuataannya adalah sukar, bahkan begitu jauh dari jangkauan para pakar teologia- beberapa ahli Taurat- yang hidup sezaman dengan Yesus dan bahkan mempelajari bukan berdasarkan manuskrip, bukan berdasarkan ilmu dan seni tafsir Kitab suci yang didukung  oleh studi bahasa asli alkitab dan studi bahasa-bahasa kuno yang digunakan oleh masyarakat dan Yesus sendiri di eranya- sebab mereka hidup sezaman dan tak ada problem linguistik sebab bertatap muka. Mengapa? Sebab “Anak Manusia” adalah dia sebagaimana semua manusia adalah anak manusia, tetapi  dalam Yesus adalah manusia, juga berkata “dosamu sudah diampuni”  kepada seorang manusia lainnya? Lalu siapakah Yesus sehingga dapat berkata “dosamu sudah diampuni?” Bukankah hanya Allah saja yang dapat berkata demikian? Coba perhatikan mazmur  berikut ini:

0 "Engkaukah Yang Akan Datang Itu Atau Haruskah Kami Menantikan Orang Lain?" (8)

Oleh: Martin Simamora

Perkataan–Ku Menghakimimu Di Sini Dan Setelah Ini-4



Bacalah lebih dulu: “Bagian 7

Harus diakui, membuktikan keilahian atau kedivinitasan Yesus dalam kemanusiaannya tidak menunjukan atau membuktikan bahwa ia adalah sejenis Allah yang lebih rendah daripada Bapa, tetapi sehakikat dengan Bapa,  bukan sebuah problem yang dapat diselesaikan pada tatar konsepsi atau formulasi teologis sehingga seketika mendamaikan pikiran. Injil Yohanes, misalnya tidak memulainya dengan harmonisasi logika tetapi meminta setiap logika untuk menyembah siapakah Dia sesungguhnya:

Yohanes 1:1 “…Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah

Kala ia menjadi manusia (Yohanes 1:14) tidak mudah dan bukan perkara yang gampang untuk dijelaskan, belaka melalui penjelasan semantik pada bahasa aslinya, sebab faktanya rasul Yohanes sendiri dalam  menunjukan keilahian atau kedivinitasan Yesus tak melepaskan dari kemanusiaan Yesus itu sendiri yang tak terpisahkan dari kuasa pemerintahan Bapa di sorga. Harus dicamkan bahwa tujuannya datang ke dunia dalam rupa manusia agar  berjumpa dengan manusia, agar dapat masuk ke dalam dunia ketakberdayaan manusia terhadap dosa dan apa yang dproduksi dosa bagi dunia manusia. Ia masuk ke dalam dunia manusia sebagai manusia Yesus yang berkuasa atas dosa dan tak takluk pada apapun yang diproduksi dosa bagi dunia manusia.


Itu sebabnya, perlu berhati-hati dalam berupaya menunjukan kedivinitasan atau keilahian atau ke-Tuhan-an Yesus, agar jangan sampai memandang hina aspek kemanusiaannya, menakar kemanusiaan atau daging tubuh Yesus adalah materi yang jahat atau materi yang takluk pada perbudakan atau perhambaan atau setidaknya belaian bujuk dosa. Harus diingat, justru melalui kemanusiaannya ia dapat masuk ke dalam kematian tubuh terhadap pemerintahan maut untuk ditaklukannya. Demikian sebaliknya, jangan perlakukan Yesus sebagai Allah jenis atau kategori lain yang lebih rendah daripada Bapa sehingga Anak menjadi tak sehakikat dengan Bapa atau menjadi tak satu dengan Bapa.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9