F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 "Engkaukah Yang Akan Datang Itu Atau Haruskah Kami Menantikan Orang Lain?" (8)

Oleh: Martin Simamora

Perkataan–Ku Menghakimimu Di Sini Dan Setelah Ini-4



Bacalah lebih dulu: “Bagian 7

Harus diakui, membuktikan keilahian atau kedivinitasan Yesus dalam kemanusiaannya tidak menunjukan atau membuktikan bahwa ia adalah sejenis Allah yang lebih rendah daripada Bapa, tetapi sehakikat dengan Bapa,  bukan sebuah problem yang dapat diselesaikan pada tatar konsepsi atau formulasi teologis sehingga seketika mendamaikan pikiran. Injil Yohanes, misalnya tidak memulainya dengan harmonisasi logika tetapi meminta setiap logika untuk menyembah siapakah Dia sesungguhnya:

Yohanes 1:1 “…Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah

Kala ia menjadi manusia (Yohanes 1:14) tidak mudah dan bukan perkara yang gampang untuk dijelaskan, belaka melalui penjelasan semantik pada bahasa aslinya, sebab faktanya rasul Yohanes sendiri dalam  menunjukan keilahian atau kedivinitasan Yesus tak melepaskan dari kemanusiaan Yesus itu sendiri yang tak terpisahkan dari kuasa pemerintahan Bapa di sorga. Harus dicamkan bahwa tujuannya datang ke dunia dalam rupa manusia agar  berjumpa dengan manusia, agar dapat masuk ke dalam dunia ketakberdayaan manusia terhadap dosa dan apa yang dproduksi dosa bagi dunia manusia. Ia masuk ke dalam dunia manusia sebagai manusia Yesus yang berkuasa atas dosa dan tak takluk pada apapun yang diproduksi dosa bagi dunia manusia.


Itu sebabnya, perlu berhati-hati dalam berupaya menunjukan kedivinitasan atau keilahian atau ke-Tuhan-an Yesus, agar jangan sampai memandang hina aspek kemanusiaannya, menakar kemanusiaan atau daging tubuh Yesus adalah materi yang jahat atau materi yang takluk pada perbudakan atau perhambaan atau setidaknya belaian bujuk dosa. Harus diingat, justru melalui kemanusiaannya ia dapat masuk ke dalam kematian tubuh terhadap pemerintahan maut untuk ditaklukannya. Demikian sebaliknya, jangan perlakukan Yesus sebagai Allah jenis atau kategori lain yang lebih rendah daripada Bapa sehingga Anak menjadi tak sehakikat dengan Bapa atau menjadi tak satu dengan Bapa.

0 "Engkaukah Yang Akan Datang Itu Atau Haruskah Kami Menantikan Orang Lain?" (7)

Oleh: Martin Simamora

Perkataan–Ku Menghakimimu Di Sini Dan Setelah Ini- 3

Bacalah lebih dulu: “bagian 6

Jika Yesus Sang Mesias dan Anak Allah begitu tunduk kepada dan berdiri di atas kebenaran firman di hadapan iblis, maka seharusnya Ia tak akan menolak sebuah permintaan (lagi oleh iblis) yang akan memuliakan Allah yang mengutusnya. Tetapi apa yang tak pernah diketahui iblis adalah, Yesus bukan sekedar memiliki pengetahuan dan  ketaatan pada firman sebagaimana dituntutkan untuk dilakukan manusia di dunia dan di hadapan iblis, tetapi Ia didunia ini sepemerintahan dengan Bapa sehingga dalam kesatuan sabda dan bersabda [lihat:Yohanes 7:16, 8:26, 8:28, 12:49, 14:10, 14:24, 14:31]. Jikalau pada Yesus, ketaatannya belaka berdasarkan determinasi dan konsistensi kemanusiaan sebagaimana pada manusia, dapat dipastikan ia tak akan sanggup berhadapan dengan iblis yang hadir  dalam segenap kegemilangan pemerintahan dan kuasanya yang sedang memelukan erat tubuh Yesus dengan bujuk rayu manis menopengi tipu muslihat yang teramat laten bersalutkan penyabdaan firman yang membinarkan hasrat untuk mentaatinya sehingga memuliakan Bapa, jika dilakukan penuh taat:
═Lukas 4:9-11 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."

Perhatikan pada pernyataan “sebab ada tertulis” mengenai Engkau atau diri Yesus sendiri: “Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu” merupakan  sebuah kegelisahan terdahsyat yang pernah dialami oleh iblis dan dihasilkan seorang manusia sementara ia belum lama tadi berkata “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki- Lukas 4:6??” Sang iblis yang baru saja membusungkan dadanya di ketinggian yang dipanjatnya sendiri demi peninggiannya, kini, mendadak mengakui bahwa Yesus memang sama sekali mustahil direbut dari sepasang tangan (pemerintahan) yang satu-satunya agung mulia berkuasa atas Yesus, sementara ia sendiri tidak memilikinya!? Kini, ia menuntut itu dibuktikan, sekali lagi di ketinggian yang ditentukan si iblis, demi “sebab ada tertulis?”Kini, sebenarnya, iblis sudah masuk ke dalam kegilaan yang paling mengerikan sebab seharusnya ia lebih baik bunuh dirinya saja, bukankah ia begitu jumawa kepada bumi dan kepada langit dengan berkata kepada Yesus: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu…jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu-Lukas 4:6-7??" 

Iblis kini begitu inferior, ini bukan sekedar menjilat ludahnya tetapi ia sedang menista dirinya sebab tiba-tiba ia menyatakan adanya sebuah pemerintahan yang kesemestaannya, saat itu juga, sedang mengintimidasinya dan begitu mempermalukannya hingga ia kehilangan logika kuasa yang berkuasa atas apapun juga seperti klaimnya yang begitu sok berkuasa: “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.” Dan Yesus sejak 2 pencobaan pertama, itu sendiri telah menunjukan bahwa kuasa bukan omong kosong, bukan kata-kata optimis dan bukan kata-kata positif yang diumbarkan di udara, tetapi kuasa adalah kedaulatan Allah dan sebagaimana Allah menghendaki kedaulatannya bekerja- hanya Allah yang memiliki kuasa yang diklaim iblis. Itu sebabnya Yesus berkata begitu sederhana menjawab permintaan pembuktian ketaatan bersalut muslihat pada “apa yang tertulis agar Yesus mentaati iblis” dengan berkata ” "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!- Lukas 4:12"

Satu hal penting  di sini, bahwa Yesus sendiri memiliki otoritas dan kuasa untuk mendatangkan malaikat-malaikat untuk bekerja demi dirinya dan demi keamanannya sendiri, tetapi kuasa pada dirinya begitu integral dengan kehendak pada dirinya untuk menggenapi sabda Allah, sebab hanya ia yang berkuasa menjadikan apapun yang telah disabdakan Bapa untuk terjadi, baik di bumi ini dan di sorga di atas sana. Coba perhatikan hal ini sebagai pembanding:
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9