F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (35/40)

Oleh: Martin Simamora

Sepuluh Bagian Keempat
Sebagaimana Bapa Demikianlah Anak

 (Lebih dulu di “Bible Alone”-Selasa, 7 September 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu: “bagian 34”  

Karena itulah apa yang diucapkan dan dikerjakannya memang benar-benar sebagaimana disabdakannya  yang menggambarkan dan menunjukan kepada dunia akan siapakah dirinya dan  apakah tujuannya datang kedalam dunia ini.


Berikut ini adalah penjelasan panjang mengenai Yesus olehnya sendiri kepada orang-orang Yahudi yang berusaha membunuhnya:


Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?  Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"- Yohanes 5:17-47


Terpenting apa yang paling menjadi kerisauan orang-orang Yahudi adalah apakah penjelasan Yesus tentangnya sendiri yang berbunyi “Allah adalah Bapanya sendiri” telah menunjukan sebuah jati diri pada Yesus  dalam cara yang mustahil untuk diterima karena secara gamblang menyatakan kesamaan Yesus Sang Mesias dengan Allah sendiri. Dan itu bukan sebuah asumsi atau semacam kesalahpahaman antara Yesus dengan orang-orang Yahudi, sebab pada penjelasan selanjutnya, Yesus justru mengotentikan relasi dirinya dengan Allah tepat pada apa yang disabdakan dan apa yang dikerjakannya dalam perkataan dan pembuktian yang menunjukan sekalipun ia manusia tetapi ia adalah sama dengan Allah tanpa sebuah kebedaan derajat yang bagaimanapun pada kuasa dan otoritas yang terletak pada mulutnya atau perkataannya atau instruksinya atau sabdanya [itu sebabnya rasul Yohanes pada pembukaan injilnya, mengenai Yesus, telah menuliskan: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”]. Dan ia tetap adalah Sang Firman yang bersabda kepada semua manusia!

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (34/40)

Oleh: Martin Simamora

Sepuluh Bagian Keempat
Sama Seperti Musa Meninggikan Ular, Demikian Juga Anak MAnusia Harus Ditinggikan

 (Lebih dulu di “Bible Alone”-Minggu, 5 September 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu: “bagian 33

Sebagaimana Allah tak pernah menyatakan adanya problem pada diri-Nya berupa konsepsi pendeta Dr. Erastus Sabdono yaitu pembuktian corpus delicti kepada para nabi-Nya yang menuliskan hukum Taurat dan Kitab para  nabi, pun demikian pada Yesus Sang Penggenap kitab suci menegaskan kebenaran yang telah dituliskan pada masa purba dibandingkan dengan kehadirannya dan perkataannya atau ajarannya di bumi, bahwa setiap  kebenaran yang telah dinyatakan oleh para nabi kudus-Nya itu adalah benar, lengkap dan definitif sebab yang menyatakan kepada mereka adalah Roh Kudus yang mengetahui segala sesuatu pada Allah, termasuk hal-hal yang tersembunyi. Mari kita memperhatikan bagaimana Yesus Sang Mesias menyatakan bahwa para nabi tak pernah membawa pesan  tersembunyi atau memerlukan interpertasi yang begitu canggih  sampai-sampai memunculkan pesan yang tak sebagaimana kata dan bahasa itu berkomunikasi dengan pembacanya:


Lukas 4:16-21 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

Di sini, Yesus Sang Kristus, bukan saja menyatakan  bahwa Ialah Sang Penggenap itu namun sekaligus menyatakan bahwa SIAPAKAH dirinya dan APAKAH TUJUANNYA adalah  tepat sebagaimana yang dinyatakan Roh Kudus kepada para nabi, sebagaimana nabi Yesaya menyatakan siapakah ia dan apakah tujuannya:


Ia adalah  orang yang diurapi Allah untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin
[di sini “kepada orang-orang miskin” sangat terkait dengan jenis kemiskinan yang justru menjadi dasar tunggal bagi keselamatan manusia: Matius 5:1-12, sebab pusat kebahagiaan manusia di dalam kesengsaraan/kemiskinan adalah Yesus Sang Kristus; itu sebabnya “Ia adalah orang yang diurapi Allah untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin telah membuatnya sekalipun sebagaimana dengan nabi-nabi sebelumnya sekaligus tak ada yang sama seperti dirinya]


Ia adalah  dia yang diutus Allah untuk memberitakan pembebasan orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang
[di sini apa  yang dimaksudkan Yesus sebagai orang-orang tawanan adalah mereka yang berada di dalam perbudakan dosa dan maut atau iblis, perhatikan sabda Kristus ini: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”(Yohanes 8:31-32); “Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." (Yohanes 8:34-36)—“ Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu”(Matius 12:28) ; Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul." Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?" (Markus 8:18-21)—“ Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek. Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?" Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu." (Yoh 9:1-9) inilah siapakah Yesus dan inilah apakah tujuan Yesus ke dalam dunia yang berupa penggenap atas apa yang dituliskan para nabi berdasarkan panduan  Roh Kudus]



Apa yang dilakukan Yesus Kristus adalah berdasarkan siapakah ia dan apakah tujuannya berdasarkan apa yang dituliskan oleh para nabi kudus Allah, bukan berdasarkan konsepsi corpus delicti yang dibangun oleh  pendeta Dr. Erastus Sabdono.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9