F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (33/40)

Oleh: Martin Simamora

Sepuluh Bagian Keempat
Sama Seperti Musa Meninggikan Ular, Demikian Juga Anak MAnusia Harus Ditinggikan

 (Lebih dulu di “Bible Alone”-Jumat, 3 September 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu: “bagian 32

Itu sebabnya di sepanjang perjanjian lama tidak akan pernah ditemukan relasi Allah dengan manusia bersimpangan dengan konsepsi pendeta Dr. Erastus yang menyatakan Allah bercela di hadapan iblis sehingga IA menciptakan manusia dengan agenda yang melibatkan manusia untuk melakukan pembuktian corpus delicti melawan iblis untuk menutupi kebercelaan Allah. Sebaliknya, Allah berkuasa atas umatnya, segenap manusia, segenap kejahatan di dunia ini dalam cara yang begitu keras, yaitu pembinasaan seketika pada apapun yang dikehendaki-Nya, dengan sebuah tujuan agar umat-Nya mengenal Siapakah IA yang tak berkenan pada kejahatan dalam IA begitu mengasihi umat-Nya. Tetapi sebelum kita melihat kedaulatan pemerintahan Allah dalam menghukum hingga membinasakan apapun juga kejahatan di dunia yang telah menjadi wilayah kekuasaan iblis tanpa iblis itu sendiri dapat menentang Allah, mari terlebih dahulu kita melihat siapakah Allah berdasarkan penyingkapannya kepada nabi Musa:

Keluaran 33:17-23 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau." Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku." Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani." Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."


Keluaran 34:1-8 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan. Bersiaplah menjelang pagi dan naiklah pada waktu pagi ke atas gunung Sinai; berdirilah di sana menghadap Aku di puncak gunung itu. Tetapi janganlah ada seorangpun yang naik bersama-sama dengan engkau dan juga seorangpun tidak boleh kelihatan di seluruh gunung itu, bahkan kambing domba dan lembu sapipun tidak boleh makan rumput di sekitar gunung itu." Lalu Musa memahat dua loh batu sama dengan yang mula-mula; bangunlah ia pagi-pagi dan naiklah ia ke atas gunung Sinai, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, dan membawa kedua loh batu itu di tangannya. Turunlah TUHAN dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama TUHAN. Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat." Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah.

Kepada Musa, Allah telah bukan saja memperkenalkan siapakah Ia tetapi menyatakan Ia mulia tak bercela dan tak dapat didekati siapapun juga yang tak sekudus-Nya atau ia binasa. Bahkan di sini kekudusan-Nya tidak memerlukan bukti atau corpus delicti untuk menunjukan apakah kesalahan atau kejahatannya sehingga harus binasa dihadapannya selain kekudusan-Nya sendiri itulah hakim bagi siapapun dan apapun juga. Itu sebabnya Musa, sekalipun, membutuhkan kasih karunia (bukan perlindungan) berupa tindakan kasih Tuhan yang begitu kudus untuk mengasihinya sebagai yang dikasihi-Nya dan dikehendaki-Nya utuk mengenal-Nya: " Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan.” 



Karena ini adalah natur penghakiman Allah, bahwa penghakiman itu secara absolut berdasarkan kekudusan-Nya semata, maka kita bisa memahami siapakah Yesus kala ia bersabda seperti ini:

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (32/40)

Oleh: Martin Simamora

Sepuluh Bagian Keempat
Ingatlah Apa yang Dikatakannya Kepadamu!
(Lebih dulu di “Bible Alone”-Selasa, 31 Agustus 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu:”bagian 31

Bukan hanya Yesus Sang Mesias yang telah bangkit dari antara orang mati tak pernah sama sekali memberikan informasi-informasi lebih kini daripada sebelumnya yang bagaimanapun juga, termasuk apapun juga yang hendak menyatakan bahwa Allah memiliki problem atau bercela dihadapan iblis terkait barang bukti yang membuktikan secara akurat dan tak terbantahkan pada kejahatan-kejahatan iblis, tetapi juga Kitab Musa dan kitab para nabi yang menuliskan megenai apa yang harus terjadi Yesus (Yohanes 5:39-40; Yohanes 5:46-47; Yohanes 12:27; Matius 26:53-54; Lukas 24:44),sejak pada bagian permulaannya pun menyatakan tak pernah ada problem dalam rupa apapun terkait Allah yang kepayahan dan membutuhkan sebuah pertolongan hukum dari anak-anak Allah, dengan cara: mau menjadi corpus delicti dalam sebuah kesetiaan dan ketaatan hingga mati. Roh Kudus Sang Penolong yang dijanjikan oleh Yesus diutus oleh Bapa ke dalam dunia pada para rasul Kristus pun menyatakan hal yang sama.


Sebagaimana telah kita lihat pada Yesus Sang Mesias yang telah bangkit dari antara orang mati dan berkuasa penuh atas segenap semesta [Matius 28:18; Matius 11:27; Lukas 1:33; Yohanes 3:35], Roh Kudus tidak pernah sama sekali menyingkapkan adanya problem Allah bercela di hadapan iblis berdasarkan penggenapan oleh Kristus terhadap hukum Taurat, pun demikian oleh para rasul Kristus yang telah memiliki sebuah kehidupan mulia selama 40 hari bersama Yesus yang telah bangkit  dari antara orang mati berdasarkan kitab suci sebagai pondasi tunggal pengajaran iman dan pondasi tunggal membangun kehidupan yang bercahaya di hadapan dunia ini (bandingkan, misal, dengan1 Korintus 15:1-7), dan telah menerima kedatangan seorang Penolong  yaitu Roh Kudus yang tidak pernah sama sekali juga memberitakan problem pembuktian corpus delicti iblis dihadapan Allah kepada para rasul sehingga menjadi isi pokok dan penting bagi pemberitaan injil Kristus.  


Sebaliknya inilah yang dinyatakan oleh salah satu rasul Kristus yang telah dipimpin atau digembalakan oleh Roh Kudus akan apa yang harus dikatakan atau disampaikan (Yohanes 16:13,15) terkait kebenaran akan keselamatan yang dari dari Allah itu, misal sebagaimana yang diutarakan oleh Paulus:


1Korintus 2:6-6-10Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.


Apa  yang luar biasa dari pernyataan ini, bukan sekedar pada para rasul itu dapat berkata demikian karena telah memiliki otoritas dan kebenaran berdasarkan telah selama 40 hari bersama-sama dengan Yesus  yang telah bangkit dari antara orang mati, dan juga bukan sekedar pada sekedar fakta semua rasul itu telah menerima Roh Kudus Sang Penolong yang akan menyertai mereka dan menuntun setiap perkataan pemberitaan injil. Tetapi pernyataan itu disampaikan  dan dinyatakan kepada para rasul dan jemaat, sebagai Ia yang  menyelidiki segala sesuatu bahkan hal-hal yang tersembuyi dalam diri Allah, bahkan hal-hal yang tesembunyi dalam diri Allah.” Hal ini, dengan demikian, menunjukan bahwa tidak ada satupun pemberitaan  oleh para rasul yang tidak lengkap atau tidak utuh atau masih kurang dan baru akan dikemukakan pada masa yang akan datang setelah para rasul utama Kristus. Kedefinitifan yang dimiliki oleh para rasul berdasarkan Roh Kudus, dengan demikian dapat juga dikatakan: bukan saja tak mengandung kesalahan, tak mengandung kebiasan dan tak mengandung elemen-elemen kehendak diri berdasarkan hubungan emosional dengan Yesus Kristus yang begitu terlanjur terpesona sehingga terlampau subyektif [sebetulnya jikapun kita ingin memasukan elemen hubungan emosional antara Yesus dengan para muridnya, lebih tepat dikatakan sebagai relasi yang sangat negatif yang telah memukul bukan saja dasar-dasar kepercayaan personal tetapi sendi-sendi kepercayaan keimanan bahwa ia adalah Sang Penggenap hukum Taurat dan kitab para nabi- relasi negatif yang saya maksudkan adalah sebagaimana yang tercatat pada teks-teks  pada Alkitab berikut ini: Matius 16:21-22; Matius 26:51-53- bandingkan dengan Matius 26: 57-58,65-74; Yohanes 12:23-24,27,31-33 dan 34; Lukas 24:17-27). Kedefinifannya dengan demikian berlandaskan kebenaran sejak di dalam kekekalan secara utuh atau sebuah kebenaran yang disampaikan oleh Roh Kudus berdasarkan Ia telah menyelidiki segala sesuatu bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9