F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Simeon Dan Hana






Khotbah Minggu : 9 Februari 2014

SIMEON DAN HANA
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

Dalam khotbah sebelumnya (TAKLUKKEPADA HUKUM TAURAT) kita sudah membahas satu peristiwa yakni Yesus di mana Yesus menerima sejumlah aturan upacara agama Yahudi seperti yang diwajibkan hukum Taurat yakni sunat, penebusan anak sulung, dan mungkin pentahiran. Pada waktu Lukas menceritakan hal ini, ia menyisipkan satu peristiwa lain yakni tentang Simeon dan Hana yang bertemu dengan bayi Yesus saat itu. Lalu bagaimana kisahnya? Mari kita baca Luk 2:25-38 :


Luk 2:25-38(25) Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, (26) dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. (27) Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hokum Taurat, (28) ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: (29) "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, (30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, (31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, (32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." (33) Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. (34) Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan (35) -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (36) Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, (37) dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. (38) Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

Jadi teks ini berbicara tentang 2 orang yang bertemu dengan bayi Yesus yakni Simeon dan Hana.

Dan hari ini kita akan belajar dari mereka. Kita akan membahas teks ini dalam beberapa poin :

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 8

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

"Street Crime" - Cartoon Work
Bacalah lebih dulu bagian 7
Bagaimanapun juga, harus diakui sangat sukar untuk memahami TUHAN yang perilakunya sedemikian kompleks dan kerap tidak terjangkau oleh pemahaman kita, atau celakanya, hal ini dapat membuat persepsi  manusia terhadap TUHAN menjadi sangat buruk. Tentu saja, jika hal ini diajarkan atau dikhotbahkan dalam pemahaman dan persepsi manusia maka kerunyaman yang dihasilkan bukan sebuah pemaparan siapakah TUHAN. Dapat ditebak akan bermuara pada sekeptisme atau sinisme kala menyentuh perihal semacam ini dalam Alkitab. Sejatinya, apa yang telah disampaikan sejauh  ini, sukar untuk dielakkan,  memang benar dinyatakan  oleh Alkitab sendiri; bukan hanya dalam Perjanjian Lama tetapi kelak pada bagian-bagian berikutnya kita akan menemukan juga dalam Perjanjian Baru. Jelas saja, sebab Dia adalah TUHAN yang sama baik dahulu, sekarang, dan akan datang- selama-lamanya ;baik didalam Perjanjian Lama ataupun dalam Perjanjian Baru.

Pada derajat yang paling minimal, kalau anda mengatakan bahwa TUHAN  BUKAN TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA UNTUK BERBUAT  JAHAT, tetapi  berdaulat penuh dan itu termasuk  ketika  Dia  memutuskan untuk  berdiam diri ( Mazmur 50:1), maka reaksi kita setidaknya sama  dengan  Asaf, yaitu tidak dapat menerimanya dengan hati yang nyaman :“Bangunlah, ya Allah, lakukanlah perjuangan-Mu! (Mazmur 50:22).” Ini adalah sebuah  teriak seru yang tidak main-main, tetapi baik saya, anda dan siapapun tidak bisa menjatuhkan vonis bahwa TUHAN TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA UNTUK BERBUAT JAHAT, menuding TUHAN tidak berdaya kala berhadapan dengan kejahatan dan manusia-manusia jahat.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9