Oleh : Martin Simamora
Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?
Bacalah lebih dulu bagian17
Memang sungguh sulit untuk dibantah
bagaimana Yesus secara ketat mengaitkan dirinya dengan Perjanjian Lama;
tudingan kelompok ateis bahwa Yesus
tidak lebih baik daripada Tuhan Perjanjian Lama atau setidak-tidaknya Yesus memangmengafirmasi
semua kitab Perjanjian Lama dengan demikian dimanipulasi untuk justru
mengontradiksikan Yesus dengan nubuat-nubuat Perjanjian Lama atau bahkan
dikatakan bahwa Yesus terkait dengan PL semata-mata adalah rekayasa semua
penulis Injil!
Namun bagi orang percaya sejati, Injil Markus. Misalnya,
justru akan memberikan sebuah sudut pandang yang sangat keras terkait relasi
kokoh antara Yesus dan Perjanjian Lama :
Markus 9:2-7 “Enam
hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan
mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian
saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,(3) dan pakaian-Nya sangat
putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang
pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan
Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.(5) Kata Petrus
kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah
kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk
Elia."(6) Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya,
karena mereka sangat ketakutan.(7) Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari
dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah
Dia."
Injil Matius memberikan juga sebuah perspektif yang sangat
ketat terkait relasi antara Yesus dengan Perjanjian Lama, khususnya Musa:
Matius 19:6-8 “(6) Demikianlah mereka bukan lagi dua,
melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak
boleh diceraikan manusia."(7) Kata mereka kepada-Nya: "Jika
demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai
jika orang menceraikan isterinya?"(8)Kata Yesus kepada mereka:
"Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu,
tetapi sejak semula tidaklah demikian.”