F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Kristus dan Kerajaan Allah


‘Bagaimana Iblis Dapat Mengusir Iblis?’
Oleh: Blogger Martin Simamora


A. Yesus Kristus dan Kerajaan-Nya
Sementara Yesus tak berseru “aku adalah Allah” secara ekplisit atau gamblang, tetapi Sang Mesias sangat lugas menyingkapkan pemerintahan Kerajaan-Nya secara berdaulat penuh kuasa, ia bahkan masuk ke dalam sebuah dialog yang sukar untuk diterima manusia selama Kristus tak sanggup diterima sebagaimana Sang Mesias menyatakannya- bukan dalam konsepsi siapapun juga.

Sang Kristus secara unik dan kuat memperlihatkan dirinya memiliki sebuah pemerintahan yang mahakuasa dan mahadaulat dalam sebuah kategori eksistensi yang hanya mungkin jika Ia adalah Anak Allah dan  sungguh tak terpisahkan dari Kerajaan Allah sementara Ia adalah Firman yang menjadi manusia, bahkan sekalipun ia tak menghendaki semua mengetahui pada saat itu, kerajaan maut tak dapat menyangkali kuasa pemerintahan Kristus. Mari perhatikan ini sebentar:
         
Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia. (Markus 3:11-12)

Dalam perkembangan berikutnya eksistensi Kerajaan Allah yang bersemayam didalam Kristus sebagaimana memang Ia adalah Sang Firman yang menjadi manusia dalam hakekat  tak terpisah atau terlepas darinya di sorga atau dalam hakekat divinitas yang sehakekat dengan Bapa-bukan yang mendekati Bapa atau apalagi lebih rendah dari Bapa sebagai konsekuensi kemerosotan yang diakibatkan tubuh alamiah/daging yang dikenakan Kristus dalam diri Yesus itu sendiri—sebagaimana diajarkan dalam tautan pemikiran atau gagasan bahwa Kristus datang sebagai teladan Corpus Delicti-bukan sebagai Juruselamat dunia dalam penggenapan Kitab Suci, Yesus menunjukan eksistensi Pemerintahan kerajaan-Nya dalam bentuk-bentuk Pemerintahan yang memiliki kuasa untuk memberikan kuasa kepada siapa Ia mau memberikan untuk menunjukan kepada alam semesta bahwa Ia datang sebagai Dia yang yang Mahatinggi dan Berdaulat penuh:

0 Menjelang 2020, Berkat Tuhan Bagi Kita


Apa yang Paling Kita Butuhkan Dalam Perjalanan Hidup Di Bumi Ini?
Oleh: Blogger Martin Simamora

A. Berkat Terbesar Sepanjang Masa Dari Tuhan Bagi Umat-Nya
Dalam kehidupan manusia secara global, kehidupan ini akan diukur dengan dua hal saja: pertama dengan berkat dan kedua dengan kesialan atau kerugian atau malapetaka dan seterusnya. Ini adalah dua hal alami yang senantiasa terjadi di muka bumi dan karenanya dalam segala upaya yang dilakukan manusia akan mengejar yang pertama untuk meluputkan diri dari yang kedua. Dalam kitab Suci bahkan hal ini diungkapkan bahkan dalam cara yang melampaui pengetahuan manusia…manusia tak dapat menyelami apa sebetulnya yang ada dan sedang berlangsung di dunia ini, serta siapakah sumber segala berkat dan sumber segala kuasa atas apapun yang telah, kini dan boleh terjadi di muka bumi ini. Mari kita membaca ini:
           
Ayub 1:5-10 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa. Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."         
Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.

Tidakkah ketika kita membaca teks ini, kita melihat Ayub begitu menyadari semacam bahaya dan resiko-resiko yang tak boleh dianggapnya sepi??Ia melakukan yang terbaik dan dalam penuh hormat bahwa dosa bukanlah hal yang boleh dianggap remeh…ia berpikir dan yakin jika dosa  memiliki korelasi ketat terhadap berkat atau kutuk.  Walau faktanya, ia akan mengalami serangkaian kontradiksi-kontradiksi yang menyakitkan dalam hidupnya berupa semacam ilusi takut akan Tuhan mendatangkan kutuk sehingga isterinya pun mengalami frustrasi sebagai akibat kegilaan situasi hidup yang mengurung kehidupan mereka tanpa sebuah kejelasan:"Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 2:9). Apakah anda sedang berada dalam situasi ini?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9