F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Apologetic Issues in the Old Testament, Part 1



Distinguished Professor of Old Testament

New Atheists and the Old Testament


An apologetics addendum on matters relating to the Old Testament can include a great variety of items. Guided by the author of this volume and my own thoughts as to what may be of most value, I have chosen to focus on three items that might assist us in appreciating some of the major apologetics issues for this era. I will begin with a consideration of some of the chief issues addressed more popularly in recent pro-atheist books. I will then consider the so-called minimalists and criticisms of the historical witness of the Bible. Finally, I will look at perhaps the most important apologetic issue in the Old Testament, that of Deuteronomy, Joshua and divinely ordained genocide.1

New Atheists and the Old Testament

First, I would like to deal with a few of the specific charges made by the “new atheists.” Space does not permit me to examine the details of every issue that is discussed. So I will attempt to focus on some of the main charges in three well-known books by authors also famous for taking this position: Sam Harris, The End of Faith: Religion, Terror, and the Future of Reason; Richard Dawkins, The God Delusion; and Christopher Hitchens, God is Not Great: How Religion Poisons Everything.2

1 Yesus Kristus & Perumpamaan-Perumpamannya:Sepenting & Sekudus Apakah?



Oleh: Martin Simamora

Tanpa Perumpamaan Ia Tidak Berkata-Kata kepada Mereka

Parabolik dalam Pengajaran Yesus Kristus
Metode parabolik atau yang menggunakan perumpamaan telah digunakan oleh Yesus dalam sebuah kehidupan pelayanannya dalam implementasi yang sangat  prinsip sebagaimana komentar yang dikemukakan injil Markus berikut ini:

Markus 4:34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Mengenai perumpamaan itu sendiri, lalu seperti apakah kedudukannya? Apakah semacam imajinasi atau karangan belaka yang kedudukannya lebih rendah daripada sabda atau firman, sehingga bisa diasumsikan bahwa Yesus juga mengandalkan hikmat manusiawinya sehingga sabdanya semacam ini “Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan” (Yohanes 12:49) tidak senantiasa berlaku? Bahwa tak selalu Bapa memerintahkan Yesus untuk mengatakan apa yang harus dikatakannya? Untuk menjawab ini, atau untuk mengetahui kedudukan perumpamaan-perumpamaan dan segenap pengajaran Yesus sendiri, mari kita memperhatikan sejumlah catatan dalam injil-injil berikut ini:

●Matius 7:24-29 Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

Yesus mengajar dengan perumpamaan-perumpamaan, dengan demikian, bukan sama sekali menunjukan bahwa ia adalah manusia biasa, sebagaimana pendapat orang banyak yang kerap mendengarkan Yesus mengajar dalam metoda paraboliknya tersebut: “takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka”.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9