Oleh: Martin Simamora
Allah
Berdaulat adalah Raja
Di
Atas Segala Raja
(Catatan Penting Iman Kristen Menyambut Tahun Politik Indonesia)
|
Tank Militer Turki yang saat itu diduga bagian dari kekuatan yang mengkudeta pemerintahan Turki-arabgt.com |
Hati Tuhan Terhadap Politik, Kehidupan Berbangsa & Bernegara
Apa
yang terlintas dalam benak ketika
membicarakan politik? Sebelum anda memikirkan apakah yang anda pikirkan,
perlu dipahami bahwa kita semua adalah
makhluk politik. Negara kita sebagaimana semua negara lainnya memiliki
konstitusi yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga pada natur
terdasarnya, semua warga suatu negara adalah individu-individu politis. Artinya
setiap warga memiliki relasi dengan negara dalam koridor
perundang-undangan dalam rupa hak dan
kewajiban. Apakah Tuhan peduli terhadap
politik, kehidupan berbangsa dan bernegara? Apakah Allah berdaulat dalam
konstelasi politik sebuah negara? Memahami hal ini, akan memberikan kita dasar
dan hati, mengapa kita sebagai orang-orang Kristen perlu dan wajib berdoa.
Sementara kita adalah individu-individu politis, setiap orang-orang Kristen
adalah invidu-individu yang hidup dalam pengenalan dan ketaatan kepada
pemerintahan Allah yang berdaulat melalui dan di dalam Kerajaan Yesus Sang
Kristus. Sebagai permulaan, mari kita membaca sejumlah ayat Alkitab berikut
ini:
Daniel
4:32-34 engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada
di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput
seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu,
hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia
dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!" Pada saat itu juga
terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara
manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari
langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan
kukunya seperti kuku burung. Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku,
Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu
aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal itu,
karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya turun-temurun.
Yesaya
45:1Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi,
kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan
bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka
pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup
Daniel
8:16-25 dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang
berseru: "Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!" Lalu
datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan
jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: "Pahamilah, anak manusia,
bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!" Sementara ia berbicara dengan
aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan
membuat aku berdiri kembali. Lalu berkatalah ia: "Kuberitahukan kepadamu
apa yang akan terjadi pada akhir murka ini, sebab hal itu mengenai akhir zaman.
Domba jantan yang kaulihat itu, dengan kedua tanduknya, ialah raja-raja orang
Media dan Persia. Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri
Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang
pertama. Dan bahwa tanduk itu patah dan pada tempatnya itu muncul empat buah,
berarti: empat kerajaan akan muncul dari bangsa itu, tetapi tidak sekuat yang
terdahulu. Dan pada akhir kerajaan mereka, apabila orang-orang fasik telah
penuh kejahatannya, maka akan muncul seorang raja dengan muka yang garang dan
yang pandai menipu. Kekuatannya akan menjadi hebat, tetapi tidak sekuat yang
terdahulu, dan ia akan mendatangkan kebinasaan yang mengerikan, dan apa yang
dilakukannya akan berhasil; orang-orang berkuasa akan dibinasakannya, juga umat
orang kudus. Dan oleh karena akalnya, penipuan yang dilakukannya akan berhasil;
ia akan membesarkan dirinya dalam hatinya, dan dengan tak disangka-sangka
banyak orang akan dibinasakannya; juga ia akan bangkit melawan Raja segala
raja. Tetapi tanpa perbuatan tangan manusia, ia akan dihancurkan.
Yeremia
50:1-5 Firman yang disampaikan TUHAN dengan perantaraan nabi Yeremia mengenai
Babel, mengenai negeri orang-orang Kasdim: Beritahukanlah di antara
bangsa-bangsa dan kabarkanlah, naikkanlah panji-panji dan kabarkanlah,
janganlah sembunyikan, katakanlah: Babel telah direbut, dewa Bel menjadi malu,
Merodakh telah terkejut! Berhala-berhalanya menjadi malu, dewa-dewanya yang
keji telah terkejut! Maka suatu bangsa maju menyerangnya dari utara, membuat
negerinya menjadi tempat tandus; tidak ada lagi yang diam di dalamnya, baik
manusia maupun binatang, semuanya lari lenyap. Pada waktu itu dan pada masa
itu, demikianlah firman TUHAN, orang Israel akan datang, bersama-sama dengan
orang Yehuda; mereka akan berjalan sambil menangis dan mencari TUHAN, Allah
mereka; mereka menanyakan jalan ke Sion, ke sanalah mereka terarah: Marilah
kita menggabungkan diri kepada TUHAN, bergabung dalam suatu perjanjian kekal
yang tidak dapat dilupakan!
Allah
yang berdaulat itu bukan saja terlibat dalam konstelasi politik bangsa-bangsa
di dunia ini, tetapi Ia ada di dalamnya. Perjanjian Baru bahkan turut
memberikan petunjuk yang dramatis mengenai keterlibatan-Nya. Perhatikan ini: