Oleh: Martin Simamora
Ketika Penghakiman Tuhan Atas Sebuah Bangsa
atau Negara Beserta Penduduknya Lebih Berat Daripada Sodom & Gomora
Pada faktanya, Alkitab menunjukan bahwa aspek
kehidupan politik beserta dinamikanya sejak semula telah sepenuhnya berada didalam kendali
kedaulatan Allah atas damai, stabilitas, isnstabilitas, lahirnya dan lenyapnya
sebuah bangsa dan atau negara, konflik, perang,
langgeng tidaknya sebuah rejim pemerintahan hingga berbagai peristiwa politik yang akan
senantiasa mewarnai bumi ini. Salah satu pernyataan politis atau bersifat
politik bagi manusia adalah ini:
“Seperti dahulu pada waktu Allah menunggangbalikkan Sodom dan Gomora serta kota-kota tetangganya, demikianlah firman TUHAN,
demikianlah tidak akan ada orang lagi yang diam di sana dan
seorang anak manusiapun tidak akan tinggal lagi di dalamnya.”
(Yeremia 50:40)
“Lihatlah, suatu
bangsa akan datang dari utara, suatu suku bangsa yang besar, dan banyak raja, akan
bergerak maju dari ujung bumi. Mereka memakai panah dan tombak; mereka bengis,
tidak kenal belas kasihan. Suara mereka
gemuruh seperti laut, mereka mengendarai kuda, berlengkap seperti orang
maju berperang, menyerang engkau, hai
puteri Babel! Raja Babel telah mendengar kabar tentang mereka, tangannya sudah
menjadi lemah lesu, kesesakan telah menyergap dia, ia kesakitan seperti
perempuan yang melahirkan. Sesungguhnya, seperti singa yang bangkit keluar dari
hutan belukar sungai Yordan mendatangi padang rumput tempat kawanan domba,
demikianlah Aku akan membuat mereka lari dengan tiba-tiba dari negeri itu dan
mengangkat di atasnya dia yang Kupilih. Sebab siapakah yang seperti Aku? Siapakah yang
berani mendakwa Aku? Siapakah gerangan gembala yang tahan menghadapi
Aku? Sebab itu dengarlah putusan yang telah diambil TUHAN terhadap Babel dan
rancangan-rancangan yang telah dibuat-Nya terhadap negeri orang-orang Kasdim:
Bahwa sesungguhnya, yang paling lemahpun di antara kawanan domba akan diseret.
Bahwa sesungguhnya, padang rumput mereka sendiri akan merasa ngeri terhadap
mereka. Bumi
akan goncang karena kabar: Babel sudah direbut; ratap mereka akan terdengar di antara
bangsa-bangsa!" (Yeremia 50:40-46)
Teks
ini menunjukan bukan saja Allah sedang menghukum bagaikan atau sebagaimana dahulu atas Sodom dan Gomora, tetapi mengenai lenyapnya eksistensi sebuah territorial negara atau teritorial kota atau kebangsaan, sepenuhnya peristiwa-peristiwa yang berada di tangan Allah atau bukan sama sekali peristiwa yang berjalan begitu saja berdasarkan undian-undian perilaku manusia dalam instrumen-instrumen relasi antarnergara dengan segala instrumen yang dimiliki oleh sebuah negara atau kota beserta warganya.
Pada
kasus Sodom dan Gomora sendiri yang menjadi rujukan Yeremia, disingkapkan bahwa Allah yang menunggangbalikan kedua kota itu, sementara
fenomena yang terlihat oleh manusia, sama sekali tak akan menautkannya dengan
Tuhan di mata bangsa-bangsa lain, tetapi peristiwa alam semacam ini: