Oleh: Martin Simamora
Sekarang
Jiwa-Ku
Terharu Dan Apakah Yang Akan Kukatakan?
Yesus
memang benar sebagai manusia mengalami
pertumbuhan sebagaimana manusia, tetapi
bagaimanakah seharusnya setiap orang memahami
tumbuh kembang Yesus sejak dalam kandungan, bayi, kanak-kanak, hingga
menjadi seorang pemuda? Maka tidak bisa tidak anda harus memperhatikan
ketetapan Allah akan siapakah Ia yang telah menjadi manusia melalui peristiwa
kelahiran manusia pada umumnya dan sekaligus sangat tak lazim sebab melalui konsepsi yang tak melibatkan seorang
pria. Tetapi apa yang lebih penting
bagaimana turut terkandung dan dikahirkan ke dunia ini didalamn dirinya
sendiri: pikiran dan kehendak Allah yang secara sempurna berdiam didalam Anak
itu, yang secara megah telah dinyatakan malaikat kepada Maria: “Sesungguhnya engkau
akan mengandung dan akan melahirkan seorang
anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan
Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum
keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya
tidak akan berkesudahan (Lukas 1:31-33)." Dinyatakan oleh malaikat itu
bahwa “Yesus akan menjadi besar dan akan
disebut Anak Allah Yang Mahatinggi,” sebuah
pesan kuat dan tegas bagi Maria untuk memahami siapakah SESUNGGUHNYA IA
yang sedang dikandungnya saat itu, akan dilahirkannya saat itu, akan
digendongnya saat itu, akan dirawatnya saat itu, akan dikasihinya saat itu,
yang akan tinggal di dalam kehidupannya di dalam rumah dan akan mewarnai
kehidupan mereka. Siapakah dia sesungguhnya yang mungil, yang menggemaskan dan
memberikan sukacita besar baginya sebagai seorang ibu kala menggendong,
menyusui hingga mengasupkan makanan-makanan yang lebih keras kelak. Bahwa Maria
dan Yusuf harus senantiasa menyadari bahwa kehadiran anak itu bukanlah untuk diri
mereka, bukanlah tempat bagi mereka untuk boleh berharap dan mencita-citakan
kelak semoga ia akan menjadi seseorang yang akan menjadi….. Sesuatu yang pasti
secara alami tak akan terelakan pasti akan lahir dari diri Maria sang ibu dan
Yusuf ayahnya, tapi tak akan pernah bisa terwujud. “Sesungguhnya
engkau akan mengandung dan melahirkan,”
merupakan pesan yang pasti tak akan bisa begitu saja dapat dikandung oleh
kemanusiaan Maria sekalipun rahimnya dimampukan untuk mengandung dan melahirkan
yang akan disebut:”Anak Allah Yang Mahatinggi,” sebuah gelar yang mustahil
ditanggung dan apalagi untuk dikuasai oleh tubuh manusia- Maria bukanlah
seorang manusia yang sanggup menerima eksistensi bakal bayi bernama Yesus
bahkan sejak detik pertama pengandungan itu dilaksanakan Allah pada rahim
Maria, itu sebabnya terkait ketakberdayaan tubuh Maria dan kemustahilan tubuh
manusia Maria untuk mengandung Anak Allah, maka kita membaca hal yang begitu
krusial ini: "Roh Kudus
akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu
anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah”- Lukas 1:35, pernyataan malaikat yang semacam itu,
lebih besar daripada pertanyaan ketakmengertian
Maria yang berteriak dalam jiwanya:”Bagaimana hal itu mungkin
terjadi, karena aku belum bersuami?”-1:34, sebuah tanya yang
menunjukan secara sempurna bahwa
ketakmengertian manusia terhadap Yesus SESUNGGUHNYA telah dimulai dari ibunya
sendiri. “Bagaimana mungkin tanpa suami aku hamil?”
Jawab malaikat terhadap Maria, sekali lagi, hendak memberitahukannya, bahwa
anak yang dikandungnya bukanlah milik
kepunyaannya sebab bukan ia ibunya yang memiliki maksud atau tujuan (harapan dan cita-cita kelak akan menjadi
apa),tetapi Allah, yaitu: “anak yang
akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” Ia disebut Kudus karena Ia Allah pada
hakikatnya, bukan karena Ia sukses menguduskan diri sehingga dapat menjadi
Allah. Itulah juga sebabnya, ada 2 hal yang terjadi atau lebih tepatnya, 2 hal yang harus dialami Maria agar kemanusiaannya dapat mengandung
dan melahirkan Anak Allah yang bukan
sekedar sebutan tetapi memang eksistensi Yesus memang Anak Allah bahkan sejak
detik pertama pengandungan itu dimulaikan oleh Allah, yaitu: (1)Roh Kudus turun atas Maria, dan (2) Kuasa Allah
Yang Mahatinggi akan menaungi engkau.