Oleh: Martin Simamora
Sepuluh Bagian Keempat
Yesus Sang Mesias Menyajikan
Corpus Delictinya Atau Barang Bukti Yang
Menunjukan Bahwa Ia datang Untuk Untuk Membebaskan Manusia Dari Perhambaan Maut
(Lebih
dulu di “Bible Alone”-Jumat, 10 September 2016- telah diedit dan dikoreksi)
Saint Thomas Putting
his Finger on Christ's Wound
Bacalah lebih
dulu: “bagian 36”
Oleh karena itulah,
sebagaimana telah Yesus sabdakan maka demikianlah para rasul mengajarkan relasi
antara Yesus Sang Mesias terhadap setiap anak-anak Allah berdasarkan atau
berpondasi pada realitas Yesus Kristus
adalah penakluk iblis beserta kerajaannya dan pembebas manusia yang menjadi anak-anak Allah.
Perhatikanlah sejumlah pengajaran yang disampaikan oleh para rasul Kristus
berikut ini:
“Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya:
"Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap
orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan
kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh
sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai
sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang. Kamu
tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah
baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret:
bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh
Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik
dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis,
sebab Allah menyertai Dia. Dan kami adalah saksi
dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan
menggantung Dia pada kayu salib. Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari
yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada
seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh
Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia,
setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan
kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan
Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat
pengampunan dosa oleh karena nama-Nya. Ketika Petrus sedang
berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan
pemberitaan itu. "- Kisah Para Rasul 10:34-44
Pemberitaan
injil yang dilakukan para rasul adalah berdasarkan apa yang dikatakan
dan dilakukan oleh
Yesus: “kami adalah saksi dari
segala sesuatu yang diperbuat-Nya,” yang mana
didalamnya mencakup:” Dia, yang berjalan berkeliling
sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis”
dan “pengampunan dosa berdasarkan diri
Yesus –nama-Nya. Pemberitaan oleh para rasul Kristus dalam sebuah relasi
yang begitu khusus dan mulia antara para rasul dengan Yesus Sang Mesias mereka
dan hanya dialami oleh mereka, yaitu: perjumpaan dengan Yesus yang telah
menaklukan maut: “Yesus itu telah
dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia
menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang
sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan
minum bersama-sama dengan Dia” merupakan kebenaran yang telah begitu lama disaksikan para nabi sejak
dahulu.
Demikian juga dengan
ini:
Anak-anakku,
janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat
kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang
tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan
diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari
Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia
tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.- 1 Yohanes 3:6-8
Karena
anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama
dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh
kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis,
yang
berkuasa atas maut; dan supaya
dengan
jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.- Ibrani 2:14-15
Relasi
langsung yang dimiliki dan dibangun oleh Yesus terhadap anak-anak
Allah,pondasinya--setelah ia bangkit dari antara orang mati--adalah: pada kematian-Nya, berupa Ia telah: