F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (36/40)

Oleh: Martin Simamora

Sepuluh Bagian Keempat
Dengan Jalan Demikian Allah Telah Menggenapkan Apa Yang Telah Difirmankan-Nya Dahulu

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Kamis, 9 September 2016- telah diedit dan dikoreksi)

Bacalah lebih dulu: “bagian 35

Jika semua mau memperhatikan  dua tabel pertama dan satu tabel lainnya, maka begitu jelas terlihat apakah yang Yesus Sang Mesias miliki dan apakah yang tak dimiliki manusia dalam sebuah takaran yang tak dapat diukurkan oleh manusia. Sebab, siapakah yang sanggup menakarkan apa yang dimiliki Yesus menjadi satuan-satuan ukur yang dapat diupayakan manusia sehingga juga dimiliki? Dalam cara yang begitu gamblang, Yesus telah menunjukan “siapakah ia” dan “apakah tujuannya datang ke dalam dunia ini” dalam sabda dan kuasa penuh otoritas yang menempatkan setiap manusia adalah hamba-hamba ketakberdayaan pada apa yang paling tidak diinginkannya: maut. Tentu ini memang benar-benar otentik, misalkan saja:


Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"- Matius 19:16

 Atau

Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."- Yohanes 6:33-34


Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."- Yohanes 4:15


Yang mana pada ketiga peristiwa di atas tersebut, mengangkat pertanyaan terbesar dan terpenting bagi manusia: apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup kekal?


Pertanyaan yang menjadi jembatan emas bagi terbangunnya sebuah relasi bagi manusia terhadap Yesus Sang Mesias, dimana pada “jembatan emas yang ada karena Yesus,” Yesus adalah jalan sekaligus tujuan tunggal untuk tempat bertanya dan sumber untuk menerima jawaban kebenaran pasti yang berkenan pada Allah. Ketika Yesus Sang Mesias telah menjadi salah satu rujukan diantara para rabi atau guru-guru agama bagi manusia untuk bertanya, akankah Yesus memberikan jawaban yang merupakan salah satu dari banyak jawaban di antara guru-guru agama Yahudi? Akankah Yesus Sang Mesias memberikan semacam racikan moralitas dan perbuatan-perbuatan baik yang akan mengisi dan memberikan bobot aktual pada kehidupan  rohani dan keberimanan mereka yang berporos pada pembangunan diri, terlepas dari Yesus Sang Mesias?

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (35/40)

Oleh: Martin Simamora

Sepuluh Bagian Keempat
Sebagaimana Bapa Demikianlah Anak

 (Lebih dulu di “Bible Alone”-Selasa, 7 September 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu: “bagian 34”  

Karena itulah apa yang diucapkan dan dikerjakannya memang benar-benar sebagaimana disabdakannya  yang menggambarkan dan menunjukan kepada dunia akan siapakah dirinya dan  apakah tujuannya datang kedalam dunia ini.


Berikut ini adalah penjelasan panjang mengenai Yesus olehnya sendiri kepada orang-orang Yahudi yang berusaha membunuhnya:


Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?  Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"- Yohanes 5:17-47


Terpenting apa yang paling menjadi kerisauan orang-orang Yahudi adalah apakah penjelasan Yesus tentangnya sendiri yang berbunyi “Allah adalah Bapanya sendiri” telah menunjukan sebuah jati diri pada Yesus  dalam cara yang mustahil untuk diterima karena secara gamblang menyatakan kesamaan Yesus Sang Mesias dengan Allah sendiri. Dan itu bukan sebuah asumsi atau semacam kesalahpahaman antara Yesus dengan orang-orang Yahudi, sebab pada penjelasan selanjutnya, Yesus justru mengotentikan relasi dirinya dengan Allah tepat pada apa yang disabdakan dan apa yang dikerjakannya dalam perkataan dan pembuktian yang menunjukan sekalipun ia manusia tetapi ia adalah sama dengan Allah tanpa sebuah kebedaan derajat yang bagaimanapun pada kuasa dan otoritas yang terletak pada mulutnya atau perkataannya atau instruksinya atau sabdanya [itu sebabnya rasul Yohanes pada pembukaan injilnya, mengenai Yesus, telah menuliskan: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”]. Dan ia tetap adalah Sang Firman yang bersabda kepada semua manusia!
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9