Oleh: Martin Simamora
Sepuluh Bagian Keempat
Sama Seperti Musa Meninggikan Ular, Demikian Juga Anak MAnusia Harus Ditinggikan
(Lebih dulu
di “Bible Alone”-Minggu, 5 September 2016- telah
diedit dan dikoreksi)
Bacalah lebih
dulu: “bagian 33”
Sebagaimana Allah tak
pernah menyatakan adanya problem pada diri-Nya berupa konsepsi pendeta Dr.
Erastus Sabdono yaitu pembuktian corpus delicti kepada para nabi-Nya yang
menuliskan hukum Taurat dan Kitab para
nabi, pun demikian pada Yesus Sang Penggenap kitab suci menegaskan
kebenaran yang telah dituliskan pada masa purba dibandingkan dengan
kehadirannya dan perkataannya atau ajarannya di bumi, bahwa setiap kebenaran yang telah dinyatakan oleh para
nabi kudus-Nya itu adalah benar, lengkap dan definitif sebab yang menyatakan
kepada mereka adalah Roh Kudus yang mengetahui segala sesuatu pada Allah,
termasuk hal-hal yang tersembunyi. Mari kita memperhatikan bagaimana Yesus Sang
Mesias menyatakan bahwa para nabi tak pernah membawa pesan tersembunyi atau memerlukan interpertasi yang
begitu canggih sampai-sampai memunculkan
pesan yang tak sebagaimana kata dan bahasa itu berkomunikasi dengan pembacanya:
Lukas
4:16-21 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya
pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari
Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia
menemukan nas, di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar
baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali
kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju
kepada-Nya. Lalu
Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada
hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Di sini, Yesus Sang
Kristus, bukan saja menyatakan bahwa
Ialah Sang Penggenap itu namun sekaligus menyatakan bahwa SIAPAKAH dirinya dan
APAKAH TUJUANNYA adalah tepat
sebagaimana yang dinyatakan Roh Kudus kepada para nabi, sebagaimana nabi Yesaya
menyatakan siapakah ia dan apakah tujuannya:
▬Ia adalah orang yang diurapi Allah untuk menyampaikan
kabar baik kepada orang-orang miskin
[di sini “kepada orang-orang miskin” sangat terkait dengan jenis kemiskinan
yang justru menjadi dasar tunggal bagi keselamatan manusia: Matius 5:1-12,
sebab pusat kebahagiaan manusia di dalam kesengsaraan/kemiskinan adalah Yesus
Sang Kristus; itu sebabnya “Ia adalah orang yang diurapi Allah untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang miskin telah membuatnya sekalipun
sebagaimana dengan nabi-nabi sebelumnya sekaligus tak ada yang sama seperti
dirinya]
▬Ia
adalah dia yang diutus Allah untuk
memberitakan pembebasan orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang
buta, untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat
Tuhan telah datang
[di sini apa yang dimaksudkan Yesus sebagai orang-orang
tawanan adalah mereka yang berada di dalam perbudakan dosa dan maut atau iblis,
perhatikan sabda Kristus ini: “Jikalau
kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan
mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu
akan memerdekakan kamu.”(Yohanes 8:31-32); “Kata Yesus kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap
tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun
benar-benar merdeka."
(Yohanes 8:34-36)—“ Tetapi
jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh
Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah
sudah datang kepadamu”(Matius 12:28) ; Kamu mempunyai
mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu
mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti
untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?"
Jawab mereka: "Dua belas bakul." Dan pada waktu tujuh roti untuk
empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan Lalu
kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?" (Markus
8:18-21)—“ Waktu Yesus
sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya
bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah
yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan
Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan
pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana
tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Selama
Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya
itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata
kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam
artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya
lalu kembali dengan matanya sudah melek. Tetapi tetangga-tetangganya dan
mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia
ini, yang selalu mengemis?" Ada
yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata:
"Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata:
"Benar, akulah itu." (Yoh 9:1-9) inilah
siapakah Yesus dan inilah apakah tujuan Yesus ke dalam dunia yang berupa
penggenap atas apa yang dituliskan para nabi berdasarkan panduan Roh Kudus]
Apa
yang dilakukan Yesus Kristus adalah berdasarkan siapakah ia dan apakah tujuannya
berdasarkan apa yang dituliskan oleh para nabi kudus Allah, bukan berdasarkan
konsepsi corpus delicti yang dibangun oleh
pendeta Dr. Erastus Sabdono.