Oleh: Martin Simamora
Sepuluh Bagian Keempat
Ingatlah Apa yang Dikatakannya Kepadamu!
(Lebih dulu di “Bible Alone”-Selasa, 31 Agustus
2016- telah diedit dan dikoreksi)
Bukan hanya
Yesus Sang Mesias yang telah bangkit
dari antara orang mati tak pernah sama sekali memberikan informasi-informasi lebih
kini daripada sebelumnya yang bagaimanapun juga, termasuk apapun juga yang
hendak menyatakan bahwa Allah memiliki problem atau bercela dihadapan iblis
terkait barang bukti yang membuktikan
secara akurat dan tak terbantahkan pada kejahatan-kejahatan iblis, tetapi juga Kitab Musa dan kitab para nabi yang menuliskan megenai apa yang harus
terjadi Yesus (Yohanes 5:39-40; Yohanes 5:46-47; Yohanes 12:27; Matius
26:53-54; Lukas 24:44),sejak pada bagian permulaannya pun menyatakan tak pernah ada problem
dalam rupa apapun terkait Allah yang kepayahan dan membutuhkan sebuah pertolongan
hukum dari anak-anak Allah, dengan cara: mau menjadi corpus delicti dalam
sebuah kesetiaan dan ketaatan hingga mati. Roh
Kudus Sang Penolong yang dijanjikan oleh Yesus diutus oleh Bapa ke dalam
dunia pada para rasul Kristus pun menyatakan hal yang sama.
Sebagaimana telah
kita lihat pada Yesus Sang Mesias yang telah bangkit dari antara orang mati dan
berkuasa penuh atas segenap semesta [Matius 28:18; Matius 11:27; Lukas 1:33;
Yohanes 3:35], Roh Kudus tidak pernah sama
sekali menyingkapkan adanya problem Allah bercela di hadapan iblis berdasarkan
penggenapan oleh Kristus terhadap hukum Taurat, pun
demikian oleh para rasul Kristus yang telah memiliki sebuah kehidupan mulia
selama 40 hari bersama Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati berdasarkan kitab suci sebagai pondasi tunggal pengajaran iman dan pondasi tunggal membangun kehidupan yang bercahaya di hadapan dunia ini (bandingkan, misal, dengan1 Korintus 15:1-7), dan telah menerima kedatangan seorang Penolong yaitu Roh Kudus yang tidak pernah sama sekali juga memberitakan problem pembuktian
corpus delicti iblis dihadapan Allah kepada para rasul sehingga menjadi isi
pokok dan penting bagi pemberitaan injil Kristus.
Sebaliknya inilah
yang dinyatakan oleh salah satu rasul Kristus yang telah dipimpin atau
digembalakan oleh Roh Kudus akan apa yang
harus dikatakan atau disampaikan (Yohanes 16:13,15) terkait kebenaran akan
keselamatan yang dari dari Allah itu, misal sebagaimana yang diutarakan oleh
Paulus:
1Korintus
2:6-6-10Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang
telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari
penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. Tetapi
yang
kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah
bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang
mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan
Tuhan yang mulia. Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah
dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak
pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka
yang mengasihi Dia." Karena kepada kita Allah
telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh
menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Apa yang luar biasa dari pernyataan ini, bukan sekedar pada para rasul
itu dapat berkata demikian karena telah memiliki otoritas dan kebenaran
berdasarkan telah selama 40 hari bersama-sama dengan Yesus yang
telah bangkit dari antara orang mati, dan juga bukan sekedar pada sekedar
fakta semua rasul itu telah menerima Roh Kudus Sang Penolong yang akan
menyertai mereka dan menuntun setiap perkataan pemberitaan injil. Tetapi
pernyataan itu disampaikan dan
dinyatakan kepada para rasul dan jemaat, sebagai Ia yang menyelidiki segala sesuatu bahkan hal-hal
yang tersembuyi dalam diri Allah, bahkan hal-hal yang tesembunyi
dalam diri Allah.” Hal ini, dengan demikian, menunjukan bahwa tidak
ada satupun pemberitaan oleh
para rasul yang tidak lengkap atau tidak utuh atau masih kurang dan baru akan
dikemukakan pada masa yang akan datang setelah para rasul utama Kristus. Kedefinitifan
yang dimiliki oleh para rasul berdasarkan Roh Kudus, dengan demikian dapat juga
dikatakan: bukan saja tak mengandung kesalahan, tak
mengandung kebiasan dan tak mengandung elemen-elemen
kehendak diri berdasarkan hubungan emosional dengan Yesus Kristus yang begitu
terlanjur terpesona sehingga terlampau subyektif [sebetulnya jikapun kita ingin memasukan elemen hubungan
emosional antara Yesus dengan para muridnya, lebih tepat dikatakan sebagai relasi yang sangat negatif yang telah
memukul bukan saja dasar-dasar kepercayaan personal tetapi sendi-sendi
kepercayaan keimanan bahwa ia adalah Sang Penggenap hukum Taurat dan kitab para
nabi- relasi negatif yang saya maksudkan adalah sebagaimana yang tercatat pada
teks-teks pada Alkitab berikut ini:
Matius 16:21-22; Matius 26:51-53- bandingkan dengan Matius 26: 57-58,65-74;
Yohanes 12:23-24,27,31-33 dan 34; Lukas 24:17-27). Kedefinifannya dengan
demikian berlandaskan kebenaran sejak di dalam kekekalan secara utuh atau
sebuah kebenaran yang disampaikan oleh Roh Kudus berdasarkan Ia
telah menyelidiki segala sesuatu bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri
Allah.