Oleh: Martin Simamora
Sepuluh Bagian Ketiga
Digembalakan Oleh Yesus Kristus Sebab Hanya Ada Satu Terang Yang Menyatakan Dunia Ini Dikuasai
Kegelapan Sekalipun Matahari Bersinar Cerah
(Lebih dulu di “Bible Alone”-Selasa, 24Agustus
2016- telah diedit dan dikoreksi)
Sang Kristus bukan
sekedar antitesa, kontraposisi atau kebalikan terhadap realitas manusia yang
berada di dalam kuasa pemerintahan kegelapan; Ia bukanlah satu manusia yang
berdialetika atau perlu berargumentasi dengan siapapun dengan kebenaran –kebenaran
lain untuk menyatakan bahwa kuasa
pemerintahan kegelapan ada di dunia ini. Ia bahkan tak pernah mendudukan
dirinya diantara manusia sebagai kontraposisi dari semua kedudukan manusia
dalam kegelapan sehingga ia dapat menjadi teladan bagi manusia lainnya pada
bagaimana agar menjadi sebagaimana adanya Yesus yang berkontraposisi pada kegelapan. Pada semua Surat atau Epistel yang dituliskan oleh para rasul,
Yesus tak pernah didudukan sebagai kontraposisi terhadap semua manusia dan
berbagai kebenaran yang bertumbuh di dunia yang berada di dalam kegelapan
sehingga semua manusia berkesempatan dan berpotensi keluar berdasarkan
serangkain peneladanan dan pengimitasian hidup di hadapan Bapa. Tidak demikian sebab ia telah dinyatakan sebagai sebuah keabsolutan tunggal yang mengatasi seluruh kebenaran (bandingkan dengan sabda nabi terakhir perjanjian lama, Yohanes Pembaptis: Yohanes 3:31 dan ucapan Yesus sendiri: Injil Yohanes 8:23,42). Mari kita memperhatikannya:
Roma
3:20-25 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh
karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal
dosa. Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan,
seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu
kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada
perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan
cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah
menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini
dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa
yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Kisah
Para Rasul 18:18-28 Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama
Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan
sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Ia telah menerima pengajaran dalam
Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang
Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Ia mulai mengajar
dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya,
mereka
membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah. Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya,
saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya
mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah,
menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan
tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka
umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.
Kisah
Para Rasul 19:8-10 Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah
ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan
mereka tentang Kerajaan Allah. Tetapi ada beberapa orang yang tegar
hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan
orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan
murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus. Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua
penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.
Kisah
Para Rasul 19:13-19 Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling
di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh
jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang
diberitakan oleh Paulus." Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang
anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa. Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan
Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" Dan orang yang dirasuk
roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya,
sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka. Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk
Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua
dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus. Banyak di antara mereka yang telah
menjadi percaya, datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut
melakukan perbuatan-perbuata seperti itu. Banyak juga di antara mereka, yang
pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan
mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak.
Ini
adalah sebuah peristiwa yang menimbulkan goncangan sosial dan ekonomi, sebab
pemberitaan Yesus dan penyataan diri Yesus yang sekalipun tak lagi beserta
dengan para rasul itu,secara jasmani, telah menjadi kebenaran absolut yang tak
dapat diargumentasikan sehingga tak memberikan sebuah ruang berdialetika untuk
melahirkan nilai-nilai kebenaran yang lebih akomodatif bagi nilai-nilai
kebenaran lokal yang selama ini turut membentuk kehidupan sosial masyarakat
kala itu. Ini adalah sebuah kebenaran Kristus menggoncang sebuah tatanan hidup
yang dikuasai kegelapan tanpa siapapun dapat mencegahnya. Tak ada yang dapat
mencegah ini: “tetapi roh jahat itu menjawab: “Yesus aku kenal, dan Paulus aku
ketahui.” Menunjukan secara publik (ayat 19-20) bahwa Yesus, sementara memang tak
ada lagi di dunia ini, namun pemerintahannya di dunia ini dan atas iblis dan
kerajaannya, begitu kuat dan berlangsung dalam kebenaran yang kokoh di hadapan
dunia dan di hadapan iblis sendiri. Ini adalah peristiwa yang menunjukan
kebenaran Kristus senantiasa menghakimi dunia ini, dunia sekitarmu. Bahkan
jikapun anda menutup mulutmu rapat-rapat atau mencegah agar pemberitaanmu tidak
sampai menghakimi sedemikian tajam dan sedemikian menyinggung sekelompok
masyarakat, Yesus yang saat ini bertakhta di sorga akan tetap menghakimi dunia
ini, dunia sekitarmu dalam cara yang sama sekali tak memerlukan seorang anak
Tuhan memberitakan injil apalagi sampai menghakimi, seperti ini: “Juga beberapa
tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut
nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya:
"Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."
Mereka
yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi
yang bernama Skewa. Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan
Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" Paulus tidak
berbuat apapun secara langsung pada peristiwa yang menghakimi dan membongkar
kinerja kerajaan iblis di dalam dunia ini, tetapi lihatlah kegoncangan yang
diakibatkan-Nya: