Oleh: Martin Simamora
Sepuluh Bagian
Kedua
Umat Manusia Dalam
Pandangan Allah Yang Mengustus Yesus
(Lebih dulu di “Bible Alone”-Selasa,26 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)
Bacalah lebih
dulu: “bagian 12”
Allah dari tempat-Nya
yang mahatinggi telah memandang bahwa
manusia itu telah berdosa dan telah berada
di bawah penghakiman-Nya, sehingga begitu menarik untuk diketahui apakah,
kemudian, Allah memiliki pemandangan
yang berbeda ketika pada era kedatangan Yesus Kristus kita
membaca sabda semacam ini yang sekilas begitu berbeda nuansa dan “Allah”nya (begitukah??):
Yohanes
3:16-17 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi
dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
“Begitu besar kasih Allah akan
dunia ini?” Inikah Allah yang sama itu yang pada
era sebelum Yesus datang begitu lantang menyatakan dirinya Sang hakim
dan penghakimannya satu-satunya yang benar dan mutlak?
Kita harus memahami
bahwa Allah adalah Sang Hakim juga
secara bersamaan adalah Allah yang menghendaki kehidupan bukan kebinasaan
berdasarkan kasih yang begitu kokoh tegak dalam dan berdasarkan pengikatan janji diri-Nya dan tindakan dirinya untuk menggenapkannya kepada manusia yang dikehendakinya sementara Ia sendiri adalah Sang Hakim. Misal pada episode-episode berikut ini: