F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (13/40)

Oleh: Martin Simamora

Sepuluh Bagian Kedua
Umat Manusia Dalam Pandangan Allah Yang Mengustus Yesus

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Selasa,26 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu: “bagian 12” 

Allah dari tempat-Nya yang mahatinggi  telah memandang bahwa manusia itu telah berdosa dan telah berada di bawah penghakiman-Nya, sehingga begitu menarik untuk diketahui apakah, kemudian, Allah memiliki pemandangan  yang berbeda ketika pada era kedatangan Yesus Kristus kita membaca sabda semacam ini yang sekilas begitu berbeda nuansa dan “Allah”nya (begitukah??):

Yohanes 3:16-17 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.


Begitu besar kasih Allah akan dunia ini?Inikah Allah yang sama itu yang pada era sebelum Yesus datang begitu lantang menyatakan dirinya Sang hakim dan penghakimannya satu-satunya yang benar dan mutlak?


Kita harus memahami bahwa Allah  adalah Sang Hakim juga secara bersamaan adalah Allah yang menghendaki kehidupan bukan kebinasaan berdasarkan kasih yang begitu kokoh tegak dalam dan berdasarkan pengikatan janji diri-Nya dan tindakan dirinya untuk menggenapkannya kepada manusia  yang dikehendakinya sementara Ia sendiri adalah Sang Hakim. Misal pada episode-episode berikut ini:

0 Belajar Di Kaki Yesus: “Sebuah Studi Untuk Pelatihan Seminari”-3

Pada Akhirnya, Duduk Di Kaki Yesus Tidak Dapat Lain Selain Mengangkat Jiwamu


Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah  lebih dulu:"bagian 2


Sekarang saya akan mengulas tujuh problem yang kerap dikemukakan banyak orang terkait masuk ke seminari:


1.Dapatkah saya membiayainya? Sebagaimana sebelumnya telah saya kemukakan, seminari atau S.T.T. tidak gratis. Yesus dan para murid-Nya juga membutuhkan dana untuk menopang diri mereka sendiri. Tetapi Allah telah mencukupi kebutuh mereka, dan dalam pengalaman saya, Allah telah menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang paling pokok pada orang-orang yang ingin dalam sebuah cara yang serius untuk memasuki seminari. Terkadang orang tak serius, untuk berbagai alasannya tersendiri. Dan untuk sejumlah orang, masuk ke sebuah seminari, benar-benar merupakan perjuangan yang tak main-main untuk mengalokasikan keuangannya untuk menopang dirinya untuk bisa masuk seminari atau bahkan tidak mungkin, sekalipun demikian. Tetapi itu tidak seharusnya menyurutkan semangat mereka yang sungguh-sungguh ingin mempelajari firman Tuhan di level seminari. Biaya perkuliahannya dapat terlihat mahal, tetapi sebuah upaya cermat untuk mendapatkan bantuan keuangan, program-program pinjaman, peluang-peluang bekerja sambil kuliah dapat benar-benar mengurangi kekecewaan akibat mahalnya biaya untuk belajar firman Tuhan di seminari atau S.T.T.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9