Martin Simamora
Problem Dunia:
Siapakah Yesus Sesungguhnya?
(Lebih dulu di “Bible Alone”-Rabu,20 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)
Bacalah lebih
dulu “bagian 8”
Corpus
delicti, oleh pendeta Erastus Sabodono, bukan saja telah
me-redefinisi ketuhan-an tetapi juga kemanusiaan (perendahan) Anak Tunggal Allah dalam cara yang begitu berlawanan dengan eksistensi
dan pengajaran Yesus yang telah datang ke dalam dunia. Eksistensinya
atau siapakah dia tak perpisahkan dengan
pengajarannya seperti nampak dalam ucapannya seperti ini:
Yohanes
10:27-28 Domba-domba-Ku mendengarkan
suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka
dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan
seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Yohanes
10:36 masihkah kamu berkata kepada
Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau
menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
Lukas
5:24 Tetapi supaya
kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"
--berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah,
angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Tak
ada sama sekali relasi untuk tujuan menjadi
corpus delicti bagi anak-anak Allah
terhadap Yesus tetapi:”memberikan hidup yang
kekal” dan “memberikan kepastian tidak akan binasa sampai
selama-lamanya.” Apakah yang Yesus kehendaki agar
diketahui oleh manusia? Jawabnya adalah tentang
siapakah dirinya dan apakah tujuannya yang berkaitan dengan kuasa dan otoritas
untuk mewujudkan tujuannya, yaitu: “Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.”
Bukan
agar manusia tahu bahwa Allah memiliki problem, yaitu: bercela dihadapan iblis
sehingga belum bisa membuktikan iblis bersalah sampai ada manusia-manusia yang
memberikan pada Allah bukti-bukti yang akan menegakan keadilan Allah di hadapan
iblis.