Martin Simamora
Yesus Tidak Diutus Untuk Menjadi Corpus Delicti,
Sebagaimana Ajaran Pendeta Erastus
(Lebih dulu di “Bible Alone”-Rabu,13 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)
Bacalah lebih
dulu: “Bagian 3”
Yesus
Kristus Menentang “Ia Menjadi Corpus Delicti”, Ia Berkuasa Dan Menaklukan
Pemerintahan Maut
Sebelum anda mempercayai
atau menerima kesaksian dari orang lain, termasuk seorang pendeta sekaligus
seorang akademisi, mengenai siapakah Kristus dan apalagi terkait
apakah
yang menjadi tujuan Bapa atas diri Anak dalam pengutusan Anak oleh Bapa
ke dalam dunia, dalam penjelasan yang
semacam ini:
“Manusia harus
dihukum,tetapi Allah ingin mengampuni manusia. Oleh sebab itu harus ada yang
memikul atau menanggung dosa manusia tersebut. Itulah sebabnya Bapa mengutus
Putera-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus untuk menggantikan tempat manusia yang
harus dihukum tersebut. Ini dilakukan-Nya untuk memenuhi atau menjawab keadilan
Allah. Sekaligus oleh ketaatan-Nya ia bisa menjadi CORPUS DELICTI yang
mebuktikan bahwa seharusnya anak-anak Allah dapat taat dan menghormati-Nya
dengan benar. Iblispun terbukti dan pantas dihukum [halaman 37- “Aturan Main”]”
Secara khusus pada bagian:
Ini
dilakukan-Nya untuk memenuhi atau menjawab keadilan Allah. Sekaligus oleh
ketaatan-Nya ia bisa menjadi CORPUS DELICTI yang membuktikan bahwa
seharusnya anak-anak Allah dapat taat dan menghormati-Nya dengan benar. Iblispun
terbukti dan pantas dihukum
maka anda harus
benar-benar memeriksa kebenaran informasi yang disampaikan, sebagaimana
lazimnya dalam keseharian dan apalagi jika itu terkait hal-hal yang memerlukan
kesekasamaan sebelum menerima dan menyetujui hal-hal yang sangat penting atau
berdampak pada kehidupan si penerima. Kita akan dan seharusnylah begitu
berhati-hati dengan apa yang kita akan terima untuk dipercayai dan apalagi
untuk diimani, yang menyangkut
perjalanan kehidupan ini, yang tak hanya di dunia ini, tetapi
sesudahnya.
Pengajaran pendeta
Erastus tersebut di atas, telah menjadikan Yesus, dalam pengajarannya
tersebut, dalam
kedatangannya ke dunia saat itu,telah
sama sekali sebagai sosok manusia yang tak dapat menyentuh kuasa kerajaan iblis,
sama sekali!
Pada penutup bagian 3 dari serial ini, saya sudah menyajikan: Lukas 10:17-18
dan Yohanes 12:31-33 yang secara gamblang telah
membantah pengajaran pdt. Erastus bahwa kedatangan Yesus, sama sekali, tak berkuasa untuk menghakimi dan
apalagi menghempaskan begitu saja kedamaian kehidupan iblis beserta
antek-anteknya. Apa yang terjadi atau
menjadi fakta yang disajikan berdasarkan informasi yang disajikan Alkitab.