F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 “Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya” (3Q-3g2)

Oleh: Martin Simamora



Bacalah lebih dulu bagian 3Q-3g1

Ketika Allah disebut atau dipanggil sebagai Bapa, itu bukan sebuah pendekatan atau belaka cara pandang manusia terhadap Allah, bahwa Ia begitu dekat dalam sebuah jeritan harapan manusia untuk melihat-Nya demikian [yang mana ini sebuah hal yang begitu tersembunyi di kedalaman perut bumi, bagi jiwa manusia untuk sampai memandang Allah demikian, jika bukan sebuah mujizat!], menurut penilaian atau pengimanan jiwa manusia saja. Bukan, ini bukan soal emosional, soal psikologis, soal kasih yang berteriak dari bumi untuk membuka sorga! Tetapi, karena Yesus membawa masuk dan menyelenggarakan sebuah relasi dan kesatuan yang mustahil untuk dialami oleh manusia berdasarkan upaya manusia [bacalah Yohanes 6:37-38; Yohanes 5:20] :

Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu- Yoh 15:9


Perhatikan baik-baik, menjadi percaya atau beriman kepada Yesus Kristus dengan demikian disebut oleh Kristus, itu, bukanlah sebuah religiusitas atau spiritualitas yang dibangun berdasarkan teks-teks suci yang secara luar biasa dipelihara oleh Sang Empunya Firman, tetapi oleh sebuah kasih Allah dan tindakan kasih Allah. Kitab Suci  tanpa “Allah yang mengasihimu dan mengajakmu tinggal di dalam Kasih-Nya yang berasal dari Sorga dan lahir dari Bapa,” maka anda bagaikan orang buta dan tuli, bahkan dapat menjadi begitu bodohnya. Tanpa memiliki Kristus, Alkitab hanyalah buku yang menghantarkanmu dalam sebuah kepastian ke  neraka abadi! Dengarkanlah dia yang berkata:

Yohanes 5:39-40 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.

Bahkan, usaha keras manusia dalam ikhtiar terkudusnyapun tak melahirkan hidup yang didambakannya: hidup kekal bersama Allah yang menciptakannya: “menyelidiki Kitab-kitab Suci… menyangka mempunyai hidup yang kekal.”

Apakah bukti tertinggi ketakberdayaan manusia terhadap keselamatannya sendiri? Bahkan untuk sekedar menghakimi sesama saja, manusia tak ada  yang melakukannya sebagai yang tak bersalah. Semua bersalah, semua berdosa, bahkan kepekatan dosa manusia terdemonstrasikan kala manusia melakukan penghakiman, sebagaimana Yesus menunjukan:

0 “Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya” (3Q-3g1)

Oleh: Martin Simamora



Bacalah lebih dulu bagian 3Q-3f           

Bagi Yesus, Ia harus menyatakan dirinya adalah kebenaran tunggal. Ini bukan soal membangun hegemoni kebenaran yang kemudian berlaku begitu represif atau menindas kebenaran-kebenaran lainnya yang ada di bumi. Mengapa demikian? Karena bagi Yesus dan sebagaimana juga  kesaksian injil meneruskannya, tidak satu apapun, di dunia ini,  yang bahkan dapat disebut setitik terang kebenaran. Yesus dideklarasikan sebagai satu-satunya terang saat masuk ke dalam dunia ini, dengan kata lain, di dalam dunia ini, apa yang ada adalah kegelapan atau tak memiliki kehidupan:

Yohanes 1:5,9 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

Yesus pada hakikatnya, menyatakan dirinya adalah Pelita atau Terang  tubuh manusia yang pada hakikatnya dikuasai kegelapan. Semua manusia memerlukan pelita tubuh itu yaitu diri sang Kristus sendiri:

Yohanes 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.

Yohanes 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."


Yesus memberitakan realita semua manusia: “semua berjalan dalam kegelapan.” Yesus memberitakan kabar baiknya: “akulah terang dunia, barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan.” Bagi Yesus, apapun juga yang dihidupi manusia, termasuk keyakinan-keyakinan, kebenaran-kebenaran dan norma-norma atau moral-moral luhur, sekalipun luhur untuk dihidupi, dalam hal itu sekalipun, tak akan memiliki dan menghasilkan kuasa untuk melepaskan manusia dari kegelapan yang sedang Yesus maksudkan. Dengan demikian “terang manusia” di sini, bukanlah semacam pencerahan jiwa atau kebangkitan moralitas manusia untuk beranjak keluar dari kejahatan dan kekelaman  hati manusia, sebab dalam hal itu sekalipun, tak akan berkuasa mengeluarkan manusia dari problem kegelapan yang Yesus sedang  maksudkan.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9