F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Khotbah Menyambut Tahun Baru 2016: “Masa Depan”

Oleh: Martin Simamora


"Matahari terbit di Hawaii"
Di dunia ini apa yang paling berharga bagi manusia adalah “masa depan.” Orang dapat berkata “tamat sudah masa depanku” atau “habis sudah karirku” atau “aku sudah tidak punya nilai lagi” sekalipun ia bertubuh sehat, tak dijangkiti  penyakit - penyakit tak tersembuhkan.

Problem manusia terkait  masa depan adalah: “tak ada manusia yang tak terkurung oleh ruang dan waktu.” Ini sungguh berbeda dengan  Yesus yang berjalan di dalam ruang dan waktu dan sekaligus di atas ruang dan waktu, dengan kata lain masa depan dalam spektrumnya yang begitu kompleks, berada di dalam genggamannya:

0 “Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya” (3Q-3f)

Oleh: Martin Simamora



Bacalah lebih dahulu bagian 3Q-3e

Apa yang luar biasa pada Yesus Kristus saat ia sedang memvonis para ahli taurat dan orang-orang farisi, dan pada akhirnya semua orang, itu tak dilakukakannya sebagai yang hanya tunduk pada segala ketentuan hukum Taurat,atau bahkan hanya menggenapi dan sedang  melakukan koreksi demi koreksi, namun dilakukannya sebagai sosok yang sedang bersabda sebagaimana Allah sendiri yang bersabda. Perhatikan pola semacam ini:

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita…Tetapi Aku berkata kepadamu- Matius 5:21-22; 33-34;38-39;43-44”


Sehingga Yesus seketika dan tanpa dapat ditahan oleh apapun sudah meletakan dirinya di atas segala guru,di atas segala kebenaran dan di atas segala interpretasi. Ia mengakhiri segala macam potensi kebenaran apapapun di luar dirinya kala berkata semacam ini: “tetapi Aku berkata kepadamu.” Ini mengakhiri semua bias kebenaran di dunia ini, tak hanya melucuti otoritas pengajaran para guru Yahudi, tetapi meletakan dirinya sebagai satu-satunya sumber kebenaran dan hidup. Sabda semacam ini menunjukan kematian manusia  yang  tak hanya legalistik namun terutama pada kerinduan dan kuasa jiwa untuk melakukan kehendak Bapa. Kematian yang tak dapat dikoreksi oleh kitab hukum itu sendiri sebab memang hendak menunjukan ketakberdayaan manusia dan manusia Yesus saja sang Penggenapnya[ ayat 17-20]. Hanya manusia Yesus yang dapat memenuhi tuntutan hukum semacam ini ”Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka- ayat 27-29”


Itulah kehendak Bapa di sorga,  kehendak-Nya sangat sempurna. Bagi Yesus tak pernah akan ada yang dapat disebut nabi-nabi kudus dari Allah, setelah kehadirannya di dunia ini, jika tak dapat mengajar dan melakukan  sebagaimana dirinya!
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9