"Satu-Satunya Atau
Munafiklah Untuk selama-lamanya"
Oleh: Martin Simamora
Bagi para malaikat
sorga, kelahiran Sang Kristus adalah sebuah kegirangan yang tak terbayangkan atau terpahami bagi
umat manusia, bahkan sukar untuk dirasionalkan apakah pentingnya, bayi itu bagi dunia? Tetapi jelas, sorga merayakannya! Mari kita
melihat aktivitas mahluk-mahluk sorgawi itu, yang sekonyong-konyong menyeruak
atmosfir bumi:
Lukas
2:8-10 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan
ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba
berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan
bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
Lukas
2:13-14 Dan tiba-tiba tampaklah
bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga
yang memuji Allah, katanya: Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya.
Tentu saja, sementara
para malaikat begitu percaya bahwa Sang Mesias adalah kemuliaan bagi Allah di
tempat yang mahatinggi dan menjadi damai sejahtera di bumi, terkhusus bagi
manusia yang berkenan baginya, ada juga orang-orang mengaku Kristen dan mengaku pendeta atau mengaku gembala-gembala atas para domba-domba
milik Kristus, namun tak akan sesukacita dan sepercaya para malaikat itu
sendiri. Sementara para malaikat percaya bahwa Sang Mesias adalah satu-satunya
yang merupakan kemuliaan Allah dan satu-satunya yang menjadi damai sejahtera di bumi, terkhusus bagi manusia yang berkenan
kepada-Nya. Menerima dan datang kepada-Nya.
Sebuah problem yang
menjadi akar lahirnya keberimanan kepada Kristus yang tak lagi sebagaimana yang
dikehendaki Allah. Tentu saja, setitik pemupusan kegemilangan Kristus segera
akan membuat keberimanan dalam Kristus jatuh ke dalam sebuah relativitas pada segenap aspek Kristus. Hal yang sama sekali tak ada di dalam deklarasi Allah.