“Keselamatan
Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”
Oleh: Martin Simamora
Bacalah
lebih dulu bagian 3i
Demikian juga, saat
pendeta Dr. Erastus Sabdono mengutip Wahyu 21:8:
Tetapi
orang-orang penakut, orang-orang yang tidak
percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal,
tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang;
inilah kematian yang kedua."
Teks firman tersebut,
sama sekali tidak menunjukan adanya
kebenaran pada manusia dihadapan Allah berdasarkan
perbuatan baik atau berdasarkan
kesempurnaan seseorang melakukan kehendak Bapa, sebab tepat setelah ayat 8,
kebenaran seorang manusia dihadapan Allah itu, berdasarkan pada sebuah relasi
yang sangat unik dan tak bisa diselenggarakan oleh manusia:
Wahyu
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan,
yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku,
katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Siapakah “pengantin
perempuan” itu? Mari kita melihat sebuah penjelasan spektakuler mengenainya:
Wahyu
21:24 Dan bangsa-bangsa akan
berjalan di dalam cahayanya
dan raja-raja di bumi membawa
kekayaan mereka kepadanya
Mempelai Anak Domba
itu adalah segala bangsa dan raja-raja di
bumi yang menjadi percaya kepadanya. Apakah dasar untuk menyatakannya?
Perhatikan hal berikut ini:
Wahyu
21:27 Tetapi tidak akan masuk
ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta,
tetapi hanya mereka yang
namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
Wahyu 21:8 bukan sama sekali dasar yang sedikitpun
benar bagi pendeta Dr. Erastus Sabdono untuk
mengajarkan kebenaran manusia dihadapan Allah berdasarkan perbuatan-perbuatan
baik atau yang sekehendak dengan Bapa, apalagi terlepas dari Kristus.
Sebaliknya, menunjukkan bahwa hanya mereka
yang tak mengenal Kristus atau tak
memiliki Kristus di dalam dirinya, tak memiliki kuasa untuk hidup sebagai
anak-anak yang taat dan tidak menuruti hawa nafsu dunia ini. Jika Kristus berdiam di dalam dirinya, maka ia tercatat di
dalam kitab kehidupan Anak Domba[baca juga tinjauan bagian 1R,tinjauan bagian 1S, tinjauan bagian 2Q]. Apakah dasar bagi orang tersebut dapat masuk, bahkan, tidak berdasarkan pada perbuatan
baiknya, tetapi pada: apakah namanya
tertulis di dalam Kitab kehidupan Anak domba, atau tidak? Ini
menunjukan bahwa: pertama:
mereka yang memiliki Kristus adalah milik Kristus dan menghasilkan kehidupan
yang berasal dari Kristus di dalam dirinya. Seseorang yang mana Kristus berdiam
di dalamnya tak akan melahirkan sesuatu
yang najis, kekejian dan dusta; kedua: Kristus adalah dasar
kebenaran mereka di hadapan Allah sehingga nama mereka tercatat di dalam kitab
kehidupan tersebut.