Oleh: Martin Simamora
Kemerdekaan Orang Kristen Di Dalam Kristus(5)
Bacalah
lebih dulu bagian 4
Dan Yesus tak terhindarkan memang telah menjadi
gravitasi utama bagi kehidupan rohani dan keagamaan bangsa Yahudi kala itu, yang menciptakan sebuah
daya tarik teramat kuat, menciptakan titik-titik daya tarik yang kian membesar entah dalam bentuk oposisi atau dalam bentuk
penerimaan bangsa Yahudi yang
mendasarkan kehidupan rohaninya pada hukum Taurat-kitab Musa, kitab para nabi,
dan Mazmur. Kitab-kitab sejenis yang juga
diterima sangat baik oleh Yesus Kristus (Baca Lukas 24:24-27, Lukas 24:44; bandingkan dengan Lukas). Tentu
saja Yesus memiliki pandangan yang amat berbeda dalam memandang semua kitab
tersebut. Inilah yang menyebabkan kesenjangan dan konflik tajam dalam berbagai
dialog atau interaksi antara Yesus dengan ahli-ahli Taurat. Sehingga kerap, tak
aneh mencobai atau mencari kesalahan Yesus
adalah motivasi yang amat mendominasi jiwa mereka.
Yesus bukan saja memiliki
cara pandang yang berbeda terhadap Kitab suci, namun dia sendiri telah menyatakan bahwa dirinya adalah penggenap apa yang telah
dituliskan di dalam Kitab suci itu. Yesus pada dasarnya adalah penggenap ‘global’
Kitab suci, kita tak bisa mengatakan bahwa dia penggenap hukum Taurat belaka, membatasinya
hanya pada penggenap atas perintah-perintah,atuaran-aturan dan nubuat-nubuat, namun dia pada
dasarnya penggenap atau penentu dalam makna totalitas terhadap perjalanan alam semesta ini (bandingkan dengan Markus 13:1-31, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak
akan berlalu.”). Yesus bukan
sekedar Penggenap namun Dia Yang
Berfirman bagaimana perjalanan alam semesta dan kesudahannya.