F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 TUHAN Tidak Mahatahu Karena “Tidak Mengetahui Apa Yang Ada Didalam Hatimu??” (Bagian 5)



Oleh: Martin Simamora


TUHAN Tidak Mahatahu Karena “Tidak Mengetahui Apa Yang Ada Didalam Hatimu??” (Bagian 5)


Bacalah lebih dulu bagian 4

Ada setidak-tidaknya orang Kristen kini yang sudah kehilangan kepercayaan sejati akan Tuhan. Berupaya keras membuktikan Tuhan tak mahatahu dengan sebuah semangat yang tercermin di dalam serial  yang telah menginjak bagian ke lima ini. Entah bagaimana bisa percaya sekali TUHAN tidak mahatahu namun masih berdoa (atau barangkali sudah tidak pernah berdoa lagi??); entah bagaimana bisa  mengaku beriman bahwa TUHAN sudah menyelamatkan dirinya, namun sangat percaya bahwa TUHAN PENYELAMAT tidak mahatahu. Jika isi hati  manusia saja, Dia tak mahatahu apa dasarmu untuk mengandalkan keselamatan yang diadakan-Nya? Mengingat Dia oleh karena ketakmahatahuannya sangat tidak dapat diandalkan untuk memastikan  janji keselamatan dari-Nya pasti terwujud (tidak turut dihukum) kelak, pada akhirnya!  Saya berpendapat, orang-orang semacam ini tak pantas untuk berdiri di atas mimbar dan berkhotbah sebab jelas bukan Roh Kudus yang bersaksi di dalam dirinya (bandingkan dengan Mazmur 139:7-10,  Yohanes 14:26, Yohanes 16:13, 1Korintus 2:10) dan jelas kesesatan sedang ditebarkannya.   Saya akan memberikan jawaban relatif singkat untuk menjawab imbuhannya yang berkata “Nulisnya harus panjang tuh, biar bisa cancel ayat itu.” Tidak ada yang perlu di-cancel atau dibatalkan, atau disesuaikan. Mengapa? sebab ayat dibawah ini sama sekali tidak mengatakan bahwa Tuhan tidak mahatahu isi hati manusia dan dengan demikian Tuhan tidak tahu pasti mengenai masa depan :

Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.   - Ulangan 8:2
[KJ: And thou shalt remember all the way which the LORD thy God led thee these forty years in the wilderness, to humble [anah- to depress] thee, and to prove thee, to know what was in thine heart, whether thou wouldest keep his commandments, or no.]

Konteks Ulangan 8 akan menjelaskan apa sesungguhnya yang sedang terjadi pada 8:2.

Sama sekali tidak menunjukan Tuhan adalah Tuhan yang tidak mahatahu.  Musa sebagai penulis Kitab Ke lima pun tak sedikitpun bersaksi bahwa Tuhan tidak mahatahu. Mari kita tinjau untuk mendapatkan jawaban singkat dan kokoh:

0 Pengetahuan Tentang Tuhan Pada Orang Yang Tidak Beriman Kepada Yesus (1)



Oleh: Dr. John Frame

Pengetahuan Tentang Tuhan Pada Orang Yang Tidak Beriman Kepada Yesus (1)


Pengajaran-pengajaran yang baik bergerak keluar dari yang mengetahui kepada yang tak mengetahui. Sehingga seorang apologet yang baik akan ingin memiliki sejumlah gagasan akan apa yang  sudah diketahui tentang Tuhan oleh seorang penanya.  Apakah orang-orang yang tak beriman kepada Yesus (tidak lahir baru) memiliki pengetahuan apapun mengenai Tuhan yang sejati?

Kitab suci berkata bahwa orang-orang tak percaya mengetahui Tuhan (Roma 1:21), tetapi kitab suci juga mengatakan  mereka tidak mengenal Dia (1 Korintus 2:14, 15:34, 1 Tesalonika 4:5, 2 Tesalonika 1:8, bandingkan 2 Timotius 3:7, Titus 1:16, 1Yohanes 4:8). Terbukti kemudian, kita harus membuat sejumlah pembedaan-pembedaan, karena dalam sejumlah pemahaman, pengetahuan akan Tuhan adalah universal, dan pada bagian lain tidak.


Roma 1:18-32 adalah teks klasik atas pertanyaan ini. Di sini Paulus menekankan kejernihan pewahyuan Tuhan kepada orang-orang tak benar. Tuhan menyingkapkan murkanya kepada mereka (ayat 18), dan menyatakan kebenaran akan dirinya sendiri “gamblang kepada mereka”(19),“secara jernih telah dipahami”(20). Penyingkapan kebenaran itu mencakup “kuasa kekal dan natur ilahi”-Nya(20). Pewahyuan itu juga mengandung kandungan moral, pengetahuan akan “ketetapan Tuhan bahwa mereka yang melakukan [hal-hal jahat] layak untuk mati”(32). Dalam cara yang penting, teks tersebut tidak menyatakan bahwa pewahyuan ini secara natur mengkomunikasikan jalan keselamatan. Paulus  nyata percaya bahwa kandungan tambahan itu (jalan keselamatan) harus datang melalui pemberitaan injil (Roma 10:13-17). Jadi dia menyajikan dasar  pemikiran pembedaan teologis yang tradisional antara pewahyuan umum (Tuhan mewahyukan dirinya sendiri melalui dunia yang  telah diciptakan) dan pewahyuan khusus (pewahyuannya melalui nubuat, pemberitaan injil, dan Kitab suci).
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9