Oleh: Martin Simamora
TUHAN Tidak Mahatahu Karena Dia “Tidak Selalu Tahu??”
(Bagian 2A)
Bagaimana
Allah tahu hal itu, adakah
pengetahuan pada Yang Mahatinggi?(-Maz 73:11) Siapakah
yang Akan melihat kita
dan siapakah yang akan mengenal kita?(Yesaya 29:15)
Bacalah
lebih dulu bagian1
Dapatkah anda menjawab
pertanyaan di atas tersebut? Dan, sungguhkan TUHAN memang memiliki pengetahuan sempurna? Tahu setiap hal? Selalu tahu? Apa jawabmu, jika anda diminta menunjukan bagaimanakah wujud dan cara kerja kemahatahuan Allah itu? Apakah kitab suci menunjukannya?
Namun, nampaknya
kekristenan kontemporer menunjukan
sebuah gelagat yang kian bodoh dalam
beriman dan kian menjauhkan imannya
dari eksistensi TUHAN. Tidak mahatahu atau tidak harus tahu atau tidak harus
mahatahu, seolah ada sebuah bidang “blind spot” atau sebuah bidang yang sama
sekali tak dapat dilihat dan diketahui Tuhan sebagaimana halnya manusia. Pada
kesempatan ini, saya ingin menghadirkan sebuah kebodohan beriman yang beranjak
dari:
Yehezkiel 12:3Maka engkau, anak manusia, sediakanlah bagimu barang-barang seorang buangan dan berjalanlah seperti seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; pergilah dari tempatmu sekarang ke tempat yang lain seperti seorang buangan di hadapan mata mereka. Barangkali mereka akan insaf bahwa mereka adalah kaum pemberontak.
Berdasarkan
hanya sebuah kosa kata :”barangkali” dan
mengabaikan makna keseluruhan seluruh
kehendak dan maksud TUHAN dalam “firman yang datang” (Yeh 12:1) kepada
Yehezkiel, telah disimpulkan atau telah ditakar dalam takaran manusia bahwa TUHAN memang tidak mahatahu atau tidak harus
tahu dan atau mahatahu. Sebuah bentuk keangkuhan lainnya yang sedang menantang
Langit.Tidak terbayangkan seorang
Kristen bisa berbahagia menemukan hal yang tidak andal-sebab dikumandangkan
sebagai sebuah “iman”- dan “atribut” tak mulia ini lebih tepat disebut sebagai sifat rapuh
ketimbang sifat kokoh pada sebuah mahkluk. Sebelum
mencari tahu apakah benar Allah tidak mahatahu atau harus tahu. Saya
ingin mengajak para pembaca untuk mengenal siapakah Allah itu?